Mohon tunggu...
Hanif Galih Pratama
Hanif Galih Pratama Mohon Tunggu... Bankir - Economist, Traveler, Writer

Senang melihat berbagai hal dari sudut pandang ekonomi-sosial.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Boom, Brust, dan Siklus Kehidupan

7 Agustus 2020   06:19 Diperbarui: 7 Agustus 2020   06:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"In 1.000 feet, you'll arrive at your destination"

Begitu bunyi Google maps, menandakan tujuanku hampir sampai. Tak lama kulihat disisi kanan jalan tulisan warna putih berlatarbelakang hijau berbunyi "Welcome to Niagara Falls State Park", mengakhiri 1.000 kilometer perjalananku dari Champaign Illinois ke Buffallo, New York.

Waktu kosong di musim panas memang kumanfaatkan untuk berkendara keliling United States, mengenal lebih dekat sejarah dan keindahan negara adidaya ini. Kali ini roda mobil membawaku sampai ke sisi northwest negara bagian New York, berhenti di salah satu destinasi wisata paling populer di dunia: air terjun niagara. 

Awan mendung perlahan mulai bergeser, memberikan ruang bagi sinar matahari masuk dan menambah kesan megah pada air sungai niagara, sebelum terjun bebas di sudut horseshoe falls. Ditengah terpaan angin sepoi-sepoi sore itu, aku tersenyum lepas.

"Jadi ini niagara falls, yang selama ini hanya kulihat di TV dan Dufan".

Ya, Dufan. Mendadak ingatanku terbang ke belasan tahun lalu saat pertama kali naik perahu berkapasitas empat orang, dibawa naik tinggi hingga dapat kulihat seisi kota Jakarta, sebelum kemudian Boom! terjun bebas hingga menghempaskan air yang membahasi semua penumpangnya.

Kebiasaan lamaku kambuh, menghubung-hubungkan sebuah peristiwa satu dengan yang lain, menyusunnya dalam untaian cerita, untuk dicari makna kehidupan didalamnya. Niagara Falls, Niagara Dufan, Boom and Brust, dan ekonomi.

Kenapa ekonomi? Ya asal saja, namanya juga berkhayal.

Sore itu, berdiri di tepian sungai yang menghubungkan danau erie dan ontario, yang membatasi United States dengan Kanada, aku berdiri tepat di seberang belahan bumi dari tempat aku dilahirkan. Sudah hampir setahun aku tinggal di negeri paman sam, melanjutkan pendidikan magister di bidang ekonomi, melenceng dari gelar sarjana teknik yang kuperoleh 7 tahun silam.

Ternyata belajar ekonomi cukup seru, karena dekat dengan berbagai keputusan yang kita ambil sehari-hari, dan relevan dengan kehidupan sosial masyarakat luas. Salah satu istilah yang populer di kalangan ekonom adalah boom and brust. Mengambil perumpamaan dari balon yang terus menerus diisi udara sampai karetnya mengembang diluar batas, hingga akhirnya "brust" pecah tak berbentuk.

Istilah boom and brust kembali menjadi pembicaraan setelah krisis finasial global tahun 2008 silam, yang dipicu oleh banyaknya gagal bayar dari kredit kepemilikan rumah (mortgage) di Amerika Serikat. Sebelum terjadinya krisis, harga rumah di Amerika booming, naik gila-gilaan hingga double digit pertahunnya. Namun sayang, balon itu harus pecah di tahun 2008. Harga rumah jatuh, kredit rumah macet, gagal bayar berdampak sistemik pada sistem keuangan global, dan menjadikannya krisis ekonomi paling parah setelah great depression tahun 1929.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun