pentas seni sederhana yang melibatkan beberapa jenjang anak yang bermula dari Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bertempat di Desa Babadan, kecamatan Wlingi, Senin (5/10). Sedikit berbeda, Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Malang mengajak Adik-adik untuk memaknai, mengahayati serta merasakan puisi betapa hebatnya jasa-jasa guru untuk masa depan cita-citanya.
Dalam upaya untuk membangun mental dan karakter anak, Mahasiswa Muhammadiyah Malang mengadakan“Bertepatan dengan Hari Guru Se Dunia, kami memiliki ide yang dapat membangun mental serta karakter anak, yaitu dengan menghayati isi pemaknaan naskah puisi tentang guru untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta mewarnai untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), semoga adab serta pengahargaan kepada pahlawan tanpa tanda jasa itu tetap membudaya didunia pendidikan Indonesia.” terang Aldo Brilian Pradana selaku koordinator kelompok.
Pembacaan puisi yang sangat lantang oleh Jenita siswi kelas 5 SD berjudul Selamat Hari Guru ciptaan Bapak Lukman Hakim mantan Menteri Agama RI era Bapak Jokowi periode pertama itu telah menggugah kesadaran bagi kami Mahasiswa serta adik adik bahwa memang guru adalah sosok vital bagi keberlangsungan hidup generasi bangsa.
Selain kegiatan pembacaan puisi dan mewarnai, Mahasiswa PMM kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Malang juga mengajak menutup acara tersebut dengan menyanyikan lagu Guruku Tersayang bersama-sama.
“Kami terus memberikan edukasi kepada adik-adik agar selalu menyayangi serta menjaga adab mereka terhadap guru, karena tanpa guru kita bukanlah apa apa, seperti Lirik dalam lagu Guruku Tersayang yang berbunyi Guruku tersayang guru tercinta tanpamu apa jadinya aku.” Ungkap salah satu anggota kelompok
Kegiatan pentas seni sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap bapak ibu guru.
“Kami sangat beruntung akan kedatangan Mahasiswa PMM di Desa Babadan, karena kedatangan mereka dapat membantu kami (para orangtua) dalam memenuhi beberapa tugas sekolah online anak dan juga telah memberikan beberapa program yang membuat anak-anak kami lebih mencintai dan menghargai orang yang lebih tua salah satunya adalah guru” pungkas Dessy, salah satu warga Desa Badadan.