Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyata dalam Cerita

19 September 2017   16:25 Diperbarui: 19 September 2017   17:57 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Esuk hari yang masih diselimuti kabut tebal,kala itu membuatku tak sanggup untuk menapakkankaki ini ke lantai yang terpampang luas yang mengelilingi seluruh kamarku. Terdengar teriakan seorang perempuan muda yang memanggil-manggil dengan panggilan yang tidak asing terdengar lagi ditelingaku. Adik bangun,dengan sekejap aku terbangun. Kakakku menyuruhku untuk menemani keponakan ku yang kala itu berusia1 tahun lebih 2 bulan. Karena pekerjaan yang harus membuat kakaku meningglkan tugas seorang ibu untuk sementara dan yang akan digantikan oleh adiknya. 

Saya pun mengiyakan apa yang diperintah kakak perempuanku.15 menit kemudian setelah keberangkatan kakak perempuanku keponakanku bangun. Dan dengan sekejap membuat saya kaget gimana cara menenangkan tangisan keponakaanku. Tangisan tersebut membuatku gugup. Akhirnya saya gendong kesana-kemari tangisan tersebut tidak semakin mereda tetapi malah semakin keras. Cara terakhir yang saya lakukan meletakkan keponakkan saya diatas kasur kemudian sayamembuka hp untuk searching cerita anak-anak. Kemudian say abaca dengan suara keras dan keajaiban muncul keponakkan saya tiba-tiba terhenti dari tangisa. Sejak itu keponakkan saya sangat suka jika dibacakan cerita.

Dr. Seto Mulyadi dalam  (Musbikin, 2010) pernah berkata "bukan hanya aspek kecerdasan kognitif belaka yang diperoleh anak melalui medium bercerita, tetapi juga kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang bisa dikembangkan melalui cerita-cerita (dongeng-dongeng) yang indah itu". 

Banyak manfaat yang didapatkan dari cerita untuk anak-anak misalnya juga dapat mengembangkan aspek kebahasaan yang dimiliki anak. Akan menambah kosa kata yang dimiliki oleh anak yang akan menstimulus anak untuk lebih cepat dalam berbicara. Dengan cerita juga bisa membuat anak memiliki perilaku tokoh yang diidolakan.ini kesempatan orang tua mengajarkan akhlak yang baik kepada anak melalui cerita. 

Banyak hal yang akan diperoleh anak dengan cara orang tua sering menceritakan suri tauladan yang baik kepada anak-anak sehingga anak anak akan terdorong untuk menirukan apa yang diceritakan oleh orang tuanya. Ini peluang besar bagi orang tua untuk mengenalkan moral pada anak.misalnya cerita nabi ismail yang patuh kepada orang tuanya. Maka secara tidak langsung anak akan menyerap nilai-nilai moral tentang bagaiamana seharusnya seorang anak berbakti kepadakedua orang tuanya.

Cerita sangan banyak manfaatnya bagi anak. Bahkan juga sangat berguna untuk mengenalkan Tuhan kepada anak-anak pada saat anak dalam masa usia dini. Anak mengenal tuhan dengan banyak cara ketika seorang tua bercerita nama Alloh SWT yang sering diucapkan orang tua dalam suatu cerita yang lama kelamaan nama itu masuk dalam jiwanya.kemudin melalui penglihatan dan pendengaran ketika seorang anak melihat orang yang sedang berdoa,sedang sholat.banyak carayang dilakukan untukmengenalkan Tuhan kepada anak-anak melalui metode cerita

Kegiatan bercerita atau mendongeng yang biasa dilakukan oleh orang tua atau para guru kepada anak-anak disekolah akan merangsang perkembangan kognitif kepada anak. Karena rangsangan yang sering guru atau orang tua berikan akan mengembangkan bahasa pada anak. Dengan selalu berkomunikasi kepada anak yang akan menimbulkan Tanya jawab kepada anak yang membuat perkembangan bahasa anak semakin baik.

Oleh karena itu sebagai orang tua atau pendidik selalu tingkatkan metode bercerita kepada anak yang kegiatan tersebut sangat memberi manfaat kepada anak karena akan menembangkan ke enam aspek perkembangan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun