Mohon tunggu...
Hanifatul ilmi
Hanifatul ilmi Mohon Tunggu... Seniman - Hidup adalah seni

Teruslah berusaha menjadi orang yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kritisi Pemerintah Melalui Komik?

23 Desember 2020   09:07 Diperbarui: 23 Desember 2020   09:18 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay/Merio

Hanifatul 'ilmi (penulis adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia)

Eksistensi komik digital di kalangan remaja kian meningkat. Sejak adanya platform komik digital yang diperkenalkan oleh webtoon pada tahun 2014 di Indonesia, semakin banyak remaja yang menggemari komik terutama  komik digital. Dengan kemajuan teknologi kita dapat membaca komik tidak berpaku dengan membeli buku atau koran, sebab teman-teman dapat membacanya secara gratis melalui media digital. Saat ini membaca komik sudah menjadi rutinitas sehari-hari baik remaja maupun orang dewasa, karena komik menyajikan informasi berupa cerita dan gambar yang menjadi satu. Baik dari cerita maupun gambar, komik memiliki pesan unik yang disampaikan kepada pembaca, sesuai ciri khas kreatornya.

Dengan minat baca komik yang tinggi ini, tentu akan menarik apabila sebuah komik membahas berbagai macam isu dan kritik dalam bidang politik. Memperbanyak kritik pemerintah melalui komik digital akan menambah wawasan muda-mudi yang bosan membaca berita dengan kalimat yang panjang bertema politik. Saat kita membaca komik, seolah-olah seperti masuk ke dalamnya, mengobrol dan bergosip. Tanpa sadar apa yang sudah kita baca adalah sebuah informasi yang sedang diperbincangkan oleh publik.

Media sosial dan komik digital

pixabay
pixabay
Instagram, facebook dan twitter merupakan media sosial yang kerap digunakan untuk membagikan komik. Umumnya komik yang diunggah pada media sosial adalah komik strip, selain singkat alur cerita komik strip juga mudah dipahami oleh pembaca. Humor yang diselipkan pada komik semakin membuat kaum muda tertarik untuk mengikuti akun-akun sosial media komikus, baik komikus professional, maupun komikus pemula yang baru terjun dalam industri komik.

Seperti komik strip karya Errik Irwan yang ia unggah di berbagai media sosial dengan user name @gumpnhell menceritakan isu politik yang dibalut dengan unsur komedi. Dalam unggahannya yang diposting di Instagram pada 6 Desember 2020, membahas tentang  korupsi dana Bansos (Bantuan Sosial) yang dilakukan oleh Mensos (Menteri Sosial). Dalam komiknya Errik Irawan menyelipkan kalimat “Kek gak punya hati. Kader partai wong cilik tapi kelakuannya wong licik".


Kemudian ia menambahkan dalam caption nya “Dana Kelurahan aja di korupsi apalagi dana kemanusiaan”

Postingan yang sudah menyentuh 9000 like tersebut ramai mendapat berbagai komentar dari netizen. Seperti komentar yang dilontarkan oleh akun @alizzous “ngga heran, wong dana Haji dan pengadaan Quran aja dikorupsi sama kementerian yang mengurus tuhan kok”.

Masa depan komik

pixabay
pixabay
Jika dipantau dari tahun 2014 sampai sekarang kepopuleran membaca komik kian meningkat. Muda mudi yang bercita-cita menjadi komikus pun semakin banyak karena untuk menjadi komikus sudah tidak sesulit dulu, begitu pula dalam menyampaikan kritik terhadap pemerintah, karena kita dapat menyampaikannya melalui komik digital yang diunggah pada media sosial, kemudian kita mention akun tokoh politik yang kita kritisi.

Berbeda dengan berita yang ditulis dalam artikel dan koran, komik memiliki kalimat singkat yang mudah dibaca dengan bahasa yang ringan. Kritik pemerintah melalui komik lebih diminati kaum milenial yang kurang suka membaca dengan banyak kalimat, namun inti informasi terserap dengan baik oleh pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun