Mohon tunggu...
Hanifah Nur
Hanifah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak perlu sempurna, jadilah hebat yang berbeda. Jika tidak bisa menjadi orang sukses, setidaknya jangan jadi sampah masyarakat. Tetep legowo~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencak Silat sebagai Media Dakwah dan Pemberdaya Masyarakat

28 November 2022   08:30 Diperbarui: 28 November 2022   08:42 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dakwah merupakan kegiatan mengajak kepada kebaikan, dimana seorang pendakwah menyampaikan risalah Islam kepada orang lain yang berisi pesan-pesan motivasi lisan atau tindakan secara langsung yang bertujuan memotivasi orang tesebut untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi sesuai tuntunan syariat, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai keislaman sesuai dengan yang diperintakan Allah, dan diajarkan oleh Nabi dan Rasul-Nya. Tujuan dari kegiatan dakwah tidak hanya sebagai penyampaian pesan dan motivasi saja, tetapi dakwah juga sebagi pemberdaya masyarakat. Salah satu cara pengimplementasian dakwah sebagai pemberdaya masyarakat adalah melalui penanaman dan pelaksanaan pesan-pesan dakwah yang telah disampaikan disemua segi kehidupan. Baik kehidupan sehari-hari ataupun dalam bermasyarakat. Berdakwah tidak hanya dapat dilakukan dengan menyampaikan pesan melalui lisan saja (ceramah), banyak metode dan sarana yang dapat digunakan untuk kegiatan dakwah salah satunya adalah berdakwah melalui pencak silat. Selain sebagai sarana dakwah, pencak silat juga berperan sebagai pemberdaya masyarakat.

Pencak silat merupakan olahraga seni bela diri yang berasal dari Indonesia. Pencak silat menjadi salah satu warisan budaya Nusantara yang patut dijaga dan dilestarikan. Filosofi Gerakan seni dengan nilai estetika yang ada serta penanaman nilai-nilai kekeluargaan, saling menghormati, persahabatan dan sportifitas membuat pencaksilat pantas menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia. Pencak silat sendiri sudah diakui oleh Unesco  sebagai  Warisan Budaya Tak Benda pada sidang ke-14 Intergovermental commitee for the Safeguarding of the intangible Cultural Heritage,yang diselenggarakan di Bogota, Kolombia pada tanggal 9-14 Desember 2019. Selain sebagai olahraga dan ilmu beladiri, pencak silat juga memiliki peran dalam kegiatan dakwah dan pemberdayaan masyarakat, karena di dalam pencak silat terdapat penanaman nilai-nilai keagamaan dan kohesi sosial.

Di Indonesia terdapat beragam aliran pencak silat, salah satunya adalah Pagar Nusa. Pagar Nusa merupakan perguruan seni bela diri yang berada dibawah naungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan menjadi badan otonom NU yang berfungsi melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan seni bela diri. Pagar Nusa berdiri pada tanggal 3 januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo kediri oleh KH. Abdullah Maksum Jauhari, pengasuh pondok pesantren lirboyo kediri sekaligus sebagi ketua pertama dan salah satu pendiri Pagar Nusa. Tujuan didirikannya Pagar Nusa adalah sebagai wadah pemuda dan pemudi dalam mengembangkan bakat dan minatnya pada seni beladiri dan sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan, keislaman serta mewujudkan dan mencetak pemuda pemudi yang berakhlakul karimah. Hal ini membuktikan bahwa pencak silat sebagai sarana dakwah dan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan insan khairu ummah, yang sehat jasmani dan rohani yang menjaga hubungan baik dengan Allah (Hablumminallah) dan hubungan baik kepada sesama manusia (Hablumminannas).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun