Mohon tunggu...
Hanifah Muthmainnah
Hanifah Muthmainnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Semoga artikel ini dapat bermanfaat^^

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Antusiasme Pembelajaran Calistung Secara Daring

27 Juli 2021   00:31 Diperbarui: 27 Juli 2021   01:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak 2 Maret 2020, ketika pertama kali pemerintah mengumumkan 2 kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia, terhitung sudah satu tahun lebih Indonesia diterpa pandemi Covid-19. Berbagai dampak terasa baik dari sektor ekonomi, sosial, budaya, terutama dalam bidang pendidikan. Setelah pemerintah mengharuskan semua jenjang pendidikan melaksanakan pembelajaran secara daring, berbagai respon masyarakat mulai terlihat. 

Ada yang senang bahwa belajar dirumah tidak mengeluarkan banyak biaya untuk ongkos ke sekolah, ada pula yang mengeluhkan bahwa pembelajaran daring tersebut tidak efektif karena siswa kurang mengerti apa yang diajarkan oleh gurunya secara daring.

Seiring dengan berjalannya waktu, keluhan-keluhan lain pun mulai terdengar. Siswa, orang tua siswa, guru, maupun yang lainnya merasakan kejenuhan dengan pembelajaran daring tersebut. Padahal memasuki era digitalisasi, situasi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk mempelajari teknologi supaya dapat mengikuti perkembangan zaman, namun tetap saja beberapa pihak masih belum menerima hal tersebut. Pemerintah, instansi pendidikan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikanpun mau tidak mau harus mengupayakan bagaimana strategi, metode, dan model yang cocok untuk digunakan supaya pembelajaran secara daring dapat efektif dilaksanakan.

Tantangan dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

Ibu Yeni, yang merupakan guru kelas 3 SDN Hegarmanah, Desa Raharja, Kec. Tanjungsari, Kab. Sumedang, mengatakan bahwa kreativitas guru dalam mengupayakan pembelajaran yang menarik dengan suasana baru benar-benar dibutuhkan. Beliau juga menyebutkan bahwa berbagai upaya telah dicoba untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran berjalan efektif dan tidak membosankan. 

Mulai dari mencoba melalui Zoom/Google Meet, mengirimkan video pembelajaran supaya lebih menarik, namun tetap saja berujung pada pembelajaran melalui WhatsApp. Tentu saja bukan karena beliau itu malas ataupun sudah menyerah dengan pembelajaran daring, tetapi itu merupakan salah satu pertimbangan beliau melihat kondisi siswa dan orang tua siswa itu sendiri. Tentu saja tidak semua siswa memiliki tingkat ekonomi yang sama. Ada yang mampu untuk mengikuti alur perkembangan zaman, ada pula yang terpaksa tidak bisa mengikuti karena terkendala keadaan ekonominya yang memang tidak mendukung.

Penanggulangan Dampak Covid-19 di Bidang Pendidikan

Dalam upaya penanggulangan dampak Covid-19 maka KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia di tahun 2021 ini mengambil tema "Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar pada Masa Pandemi Covid-19". Program KKN Tematik ini merupakan program yang sudah dikembangkan dan dimodifikasi dari Program KKN sebelumnya dengan menyesuaikan keadaan saat ini.

Program KKN Tematik ini dibagi menjadi 2 fokus pembagunan desa yaitu melalui bidang pendidikan dan melalui bidang ekonomi. Fokus yang kemudian diambil yakni pembangunan desa melalui bidang pendidikan. Jenjang pendidikan yang dipilih tentunya Sekolah Dasar karena memang instansi pendidikan yang tidak jauh dan tersebar banyak di tiap daerah yaitu Sekolah Dasar. 

Salah satu kegiatan dalam program pembangunan desa melalui bidang pendidikan yakni "Pendampingan pembelajaran daring siswa untuk semua mata pelajaran di Sekolah Dasar". Setelah berdiskusi dengan guru kelas 3 akhirnya diputuskanlah bahwa kegiatan bimbingan yang akan dilaksanakan yaitu berupa Pembelajaran Calistung untuk kelas 3.

Hal yang pertama kali dilakukan tentu saja mendata siswa yang perlu bimbingan lebih dalam meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Tidak disangka antusiasme siswa dalam mengikuti bimbingan calistung tersebut sangat baik, terlepas dari siswa tersebut membutuhkan bimbingan lebih maupun tidak tetap saja mereka semangat mengikuti program pembelajaran calistung. Terlebih lagi, ketika sudah melaksanakan pertemuan pertama, semangat siswa dalam belajar menjadi lebih terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun