Beberapa waktu terakhir fenomena gempa bumi dirasakan masyarakat Kota Malang, khususnya di daerah kabupaten yang terletak di bagian Selatan. Daerah tersebut termasuk kawasan rawan bencana menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ditunjukkan melalui peta zonasi yang membagikan potensi antara gempa bumi, tsunami dan kemarau panjang. Hal ini tentunya membutuhkan persiapan dari segi fisik dan mental agar masyarakat mampu menghadapi serta mengantisipasi apabila skenario terburuk terjadi.
Berdasarkan fakta yang telah dipaparkan sebelumnya, maka mahasiswa KKN UM berinisiatif mengadakan kegiatan yang berhubungan tentang bencana alam. Kegiatan tersebut bertajuk Sinema Animasi Pendidikan yang ditujukan kepada anak usia sekolah dasar di Desa Dadapan, Wajak. Kegiatan Sinema Animasi Pendidikan dilakukan pada hari Selasa, 13 Juli 2021 yang bertempat di salah satu rumah warga dengan tentunya menerapkan protokol kesehatan secara ketat.Â
Hal ini ditunjukkan melalui pemakaian masker selama kegiatan berlangsung dan pemberian handsanitizer sebelum memasuki ruangan. Â Ada sekitar 15 anak usia sekolah dasar dari berbagai tingkatan kelas menghadiri kegiatan tersebut. Tujuan diadakan kegiatan ini untuk mengenalkan dan menumbuhkan sikap sadar bencana sejak dini agar anak-anak mampu melindungi dirinya sendiri serta tidak panik ketika suatu saat bencana alam terjadi di sekeliling mereka.
Kegiatan Sinema Animasi Pendidikan berlangsung dari pukul 09.30 sampai 11.30 WIB, mulai dari penayangan video animasi, berdiskusi dan bertanya jawab serta ice breaking. Dua video animasi yang ditayangkan mengenai sadar bencana gempa bumi, meliputi pengenalan fenomena alam, mengapa gempa bumi terjadi dan langkah-langkah perlindungan diri ketika gempa bumi terjadi. Semua dikemas secara interaktif, edukatif dan menyenangkan. Pemberian materi sadar bencana disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak monoton untuk menarik minat anak-anak.
Kegiatan Sinema Animasi Pendidikan ini dipertanggungjawabkan oleh Refah Maulidiyah (Pendidikan Matematika/2018) dan Rizka Lestari (PG-PAUD/2018). Mengangkat kegiatan dengan  membawa tema pendidikan yang dikemas menarik sebagai upaya menggalakkan gerakan sadar bencana secara massif kepada anak usia sekolah dasar, harapannya program kerja Sinema Animasi Pendidikan ini mampu menyadarkan dan menumbuhkan kewaspadaan terhadap bencana alam dengan bijak. Semoga kedepannya kegiatan seperti Sinema Animasi Pendidikan ini bisa diadakan berkala dari usia sekolah dasar secara bertahap.
