Jika melihat lebih dalam, mereka justru mengulur waktu lebih lama di sekolah bukan untuk hal yang sia-sia. Bersosialisasi, yap aku selalu menyempatkan waktu untuk berdialog dengan mereka. Sekedar menanyakan apakah mereka tidak kena marah orangtua jika pulang tidak tepat waktu.
Katanya mereka malah akan kesepian jika sudah di rumah. Mengurung diri di kamar dan berkutat dengan gadget masing-masing. Atau banyak dari mereka yang menyatakan bahwa orang tua jauh dan hanya tinggal dengan nenek.
Beragam alasan mereka membuatku sedikit paham rumah bisa jadi neraka dengan berbagai alasannya.
"hallo Angga, kamu liat Santi ngga?"
"tadi aku liat dia masih di kantin sama Anita kak"
"oh ok thank you"
Oh Tuhan, aku berharap Santi berkata sejujurnya dan mengetahuinya langsung dari Anita. Semoga saja ini bukan adu domba. Aku masuk ke ruang OSIS dan meletakkan jas almamater pada sandaran kursi.
Dibalik jendela mengarah langsung ke halaman ruang OSIS banyak lalu lalang orang dari arah kantin. Mataku tertuju pada dua cewek yang berjalan beriringan. Iya mereka Santi dan Anita. Santi terlihat pamit meninggalkan Anita dan menuju ke ruang OSIS.
"kak, udah lama nunggu?"
"belum lama kok San, dari mana?"
"dari kantin kak"