Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permainan Anak

26 November 2017   09:54 Diperbarui: 26 November 2017   10:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bermain sebuah aktivitas seseorang untuk mencari kesenangan atau kepuasan tertentu tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain memberikan sekaligus peran mendidik, apalagi untuk anak usia dini. Bermain dapat mengembangkan kecerdasan kognitif, sosial emosional, moral dan agama, fisik motorik, bahasa, dan seni pada anak usia dini. 

Bermainan dapat dilakukan mulai bayi, biasanya bayi bermain menggunakan suara, benda yang unik, warna yang menarik. Melalui bermain bayi mulai dapat mengenal bentuk dan warna. Akan tetapi beberapa orang tua berfikir bila anak diberi permainan membuat anak menjadi malas dan bodoh. 

Sedangkankan menurut ahli anak permainan dapat membantu kecerdasan dan perkembangan anak.  Bila orang tua memberikan permainan yang salah itu penyebab anak menjadi malas dan bodoh. Sehingga orang tua harus memperhatikan faktor-faktor  yang mempengaruhi perkembangan anak. Konsep bermain dalam meningkatkan kecerdasan dan bermain menjadi wahana dan sarana belajar bagi anak.

Setiap permainan mempunyai dampak masing-masing. Tidak semua permainan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak, begitupun sebaliknya. Banyak permainan yang dijual di pasaran tidak mempunyai dampak positif untuk perkembangan anak usia dini. Sehingga dapat berpengaruh buruk pada perkembangan anak. 

Jenis dan bentuk mainan yang tepat diberikan harus disesuaikan usia anak. Yang perlu diingat tidak semua mainan sesuai usia anak. Orang tua perlu memerhatikan bentuk, bahan/zat kimia,suara/bunyi, cahaya/warna, gerak/perubahan, aroma/bau, pengetahuan, pengalaman,dan imajinasi. Permainan anak bayi tidak sama dengan anak usia 5 tahun. Salah satu permainan yang saya buat untuk anak usia 5-6 tahun kisaran anak TK atau PAUD kelas besar (B). Permainan lompat buah, 

Cara bermain : Anak melempar batu di kotak pertama, lalu melompat memakai kaki satu di 3 kota pertama, setelah itu anak mengelilingi kotak yang bergadengan dengan dua kaki. Setelah itu kembali keluar kotak, lalu berlari ke arah papan tulis untuk menyusun kata buah yang telah didapat saat melempar batu. Misalnya saat anak melmpar, anak mendapatkan buah nanas, lalu anak menyusun kata "nanas", setelah itu anak mengeja menyebutkan kata nanas tersebut.

Aspek-aspek yang terdapat di dalamnya :

  1. Aspek kognitif : Menyusun kata buah ( sebelum menyusun anak pasti berfikir bagaimana cara merangkai kata yang tepat sehingga dapat mengembangkan kecerdasan anak)
  2. Aspek motorik : Melempar batu, dan berjalan atau berlari ( bermanfaat pada fisik jasmani anak dan kesehatan organ tubuh anak)
  3. Aspek sosem : Menunggu giliran (anak di ajarkan untuk bersabar, perasaan dan menahan emosi.
  4. Aspek seni : anak bertepuk tangan (tanpa disadari saat bermain anak mengembangkan seni)
  5. Aspek bahasa : menyebutkan nama buah (menambah kosa kata anak mengetahui nama-nama buah
  6. Aspek moral dan agama : mengucapkan selamat kepada teman yang menang (anak belajar saling menghargai)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun