Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Catatan Kecil

8 Oktober 2017   23:44 Diperbarui: 9 Oktober 2017   00:49 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Catatan Kecil

Aku pernah berfikir,tentang apa pentingnya kuliah. Aku pernah bertanya, berapa harga ilmu. Bahkan aku pernah meronta, mengapa harus kuliah. Namun aku pernah pula terdiam,betapa pentingnya kuliah. Pernah pula menjawab, begitu mahalnya ilmu. Sehingga aku pernah menerima, sungguh berharganya ilmu. Lalu untuk apaitu semua ? haruskah setiap orang memiliki kepintaran, atau ikut merasakan kepintaran seseorang seperti halnya guru yang mengajar disekolah. Guru yang memberikan materi pembelajaran dan murid merasakan ilmu yang dimiliki seorang guru.

Seiring berjalannya waktu, pertimbangan dan pertimbangan seringkali aku renungkan. Dan ternyata aku benar telah terjebak dengan pilihanku. Pilihan yang tak usai-usai, orang tua selalu meminta kepastian dari pilihanku "Terus atau berhenti ?" pertanyaan itu selalu mengganggu pikiranku, dalam berapa bulan ini. Aku ingin berhenti dan tenang, tapi mau jadi apa aku nanti. Impian-impian yang besar akan tetapi tak ingin ada usaha. Bila aku lanjut, berapa banyak waktu yang akan dihabiskan untuk menuntut ilmu. Aku ingin menyelesaikan studi ini, lalu menuruskan hidupku dengan bekerja untuk mendapat penghasilan. Aku pun sebenarnya tak ada niatan untuk meneruskan studiku. Namun, orang tua selalu memberi arahan untuk tetap melanjutkan.

Dan selanjutnya, tentang impianku. Impian yang telah aku pikirkan sejak dulu, impian yang membutuhkan ilmu yang cukup banyak. Lalu ku putuskan pilihanku untuk melanjutkan studiku di salah satu universitas islam negeri. Saat ini pun aku masih bingung, "jurusan yang kuambil tepat atau tidak ?" pertanyaan itu mengganggu pikiranku lagi. Banyak ketakutan yang aku pikirkan, tapi aku selalu mencoba menghadapinya dengan tenang. Kemudian siapa sangka, barangkali benar jika pilihanku untuk meneruskan studi ini benar.

Jika begitu, lalu mengapa banyak orang bilang, bahwa sarjana belum tentu mendapat pekerjaan. Banyak sarjana diluar sana masih jadi pengangguran, bukan karena mereka lulus dengan IPK yang rendah, bukan juga karena mereka bodoh, apalagi salah pilih jurusan. Akan tetapi lowongan pekerjaan yang sedikit di Negeri ini. Banyak sarjana yang bekerja setara dengan tamatan SMA, SMP, bahkan tidak memiliki ijazah apapun, kemungkinan mereka hanya bisa membaca dan berhitung (mengembalikan uang) tidak perlu susah-sudah untuk meneruskan studi hingga dibangku kuliah. Akupun pernah memikirkan itu. Apakah aku bisa menggapai mimpi-mimpiku setelah meneruskan studi dibangku kuliah, ahhh bulsyit !!!. Tidak ada impian tanpa usaha, tidak ada usaha tanpa pengorbanan. Apapun hasil dari studi ini akan aku terima.

Pikiran buruk tentang kuliah perlahan-lahan mulai hilang. Hingga semester ini aku tetap menjalani studiku dengan baik. Walau sebenarnya semua orang tahu, untuk mencapai puncak kesuksesan itu butuh proses dan perjuangan panjang. Ujian tantangan dan berbagai permasalah tanpa diizinkan bakal tak kunjung usai menerpa. Namun itulah proses, ikhlas dan penuh kesabaran menjadi prinsip dasarnya. Menerima apa adanya, tanpa selalu menuntut untuk harus berhasil. Memang manusia harus memiliki sifat optimis, tapi tidak harus menuntut untuk berhasil. Tuntutan hanya mengganggu keberhasilan,terus berproses ^-^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun