Mohon tunggu...
Hanifa Amir
Hanifa Amir Mohon Tunggu... Mahasiswa - wanita

Tugas kkn tematik upi gelomban 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Budaya Literasi Pada Masa Pandemi Covid-19

26 September 2021   23:25 Diperbarui: 26 September 2021   23:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era covid-19 ini hampir membuat masyarakat Indonesia pesimis dan merasa ketakutan untuk melakukan kegiatan. Contohnya dalam bidang pendidikan, pemerintah masih melakukan batasan terhadap peserta didik untuk belajar secara tatap muka.

Memahami hal ini, Universitas Pendidikan Indonesia tidak tinggal diam untuk membantu Indonesia dalam bidang pendidikan dengan membuat sebuah program Kerja Kuliah Nyata (KKN) yang diberi nama Literasi dan Rekognisi.

Hal yang menjadi latar belakang munculnya tema tersebut dikarenakan Indonesia saat ini menjadi negara yayangng mendapat perolehan skor Programme for International Student Asessment (PISA) sangatlah rendah.

Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang diterbitkan pada maret 2019 lalu memotret sekelumit masalah pendidikan Indonesia. Dalam kategori kemampuan membaca, sains, dan matematika, skor Indonesia tergolong rendah karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara.

aka dari itu program Kerja Kuliah Nyata Tematik yang dilaksanakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan untuk membantu menyelamatkan Pendidikan Literasi di Indonesia diwilayah tempat tinggal mahasiswa yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia.

Literasi dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan.

Penanaman literasi sedini mungkin harus disadari karena menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya. Generasi muda memiliki kepribadian unggul dan mampu memahami pengetahuan serta teknologi untuk bersaing secara lokal dan global. Selain itu, generasi muda menjadi faktor penting karena memiliki semangat juang yang tinggi, solusi yang kreatif, dan perwujudan yang inovatif.

Proses pembelajaran yang diterapkan diharapkan bisa membuat anak merasa senang agar anak bisa merasa lebih tertarik dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajarinya.

Pada masa dan keadaan pembelajaran daring seperti ini pasti memberikan suasana lain bagi anak, dimana mereka tidak bisa bertemu untuk berinteraksi dengan teman – teman secara langsung, terbatasnya kesempatan untuk bisa bersosialisasi secara langsung.

Maka dari itu tenaga pengajar, orangtua dan lingkungan sekitar menjadi poin penting bagi keberhasilan dalam pendidikan literasi ini karena pendidikan terbagi kedalam pendidikan formal dan informal. Selain Pendidikan formal yang dilakukan di sekolah, pendidikan informal juga membantu perkembangan literasi anak, yang mana berhubungan dengan pola asuh orangtua dan keluarga dirumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun