Angka kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masih cukup tinggi sampai saat ini tetap menjadi problematika yang serius. Berbagai upaya dilakukan untuk dapat mengurangi angka kekerasan terhadap TKI, salah satunya adalah dengan menciptakan alat pelapor seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. ERROR (Emergency Reporter on Underwear) adalah suatu inovasi kreatif yang digagas oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), yakni Deviana Hadriati, Hanifah R, dan Ema Lutviana dengan mahasiswa Fakultas Teknik, Ahmad F. Irfan Maulana dan Septian Iswanjaya. ERROR merupakan alat hasil dari keikutsertaan Devi dkk dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI bidang Karsa Cipta.
Adanya kemungkinan alat komunikasi TKI yang dirampas oleh majikan menjadikan pembekalan telepon genggam pada TKI belum dapat digunakan optimal sebagai alat peminta pertolongan saat TKI teraniaya. ERROR yang diciptakan kelima mahasiswa tersebut merupakan alat pelapor yang posisinya terpasangkan pada underwear, sehingga bersifat ”tersamarkan”. ERROR nantinya akan melaporkan secara real time kepada server tentang posisi dan waktu saat seseorang sedang mengalami tindak kekerasan, sehingga korban dapat segera mendapat pertolongan. Alat ini berpotensi untuk diaplikasikan secara nyata pada TKI sebagai salah satu upaya perlindungan diri. Saat ini, ERROR sendiri masih mengalami tahap pengujian. Mahasiswa – mahasiwa bimbingan Dewi Maya Maharani STP, MSc ini berencana untuk menyempurnakan alat yang telah dibuat tersebut kemudian mendaftarkannya sebagai paten.