Mohon tunggu...
Hangger Risang Rachmaputra
Hangger Risang Rachmaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Salam kenal kawan, semoga hal-hal baik selalu menyertai kalian!

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030042

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kipo Cemilan Manis dari Sudut Selatan Kota Jogja

5 Maret 2021   09:19 Diperbarui: 5 Maret 2021   09:28 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://prasmanan.com/wp-content/uploads/2020/02/Resep-Kipo-Khas-Kota-Gede-Yogyakarta.jpg

Siapa sih yang tidak kenal dengan kota ini? Kota dengan sebutan pelajar dan salah satu daerah istimewa di Indonesia itu, ya walaupun untuk ukuran sebuah kota bisa dibilang kecil. Namun, di dalamnya banyak sekali  menyimpan keunikan, terlebih lagi perilaku dari masyarakatnya yang di zaman yang semakin maju dan berkembang tetapi masih menjunjung tinggi sebagai wong jowo, misalnya terkenal dengan kesopanan, tatakrama dan kelembutannya. Oleh sebab itulah Jogjakarta selalu memberikan kesan yang baik ataupun membuat rindu bagi turis lokal maupun mancanegara.

Berbicara tentang kota Jogjakarta ini memang tidak akan ada habisnya, mulai dari wisata untuk hiburan sejarah hingga religipun ada, tidak lupa juga untuk bidang pendidikan kota ini memang sudah tidak diragukan lagi banyak sekali pusat pendidikan yang berkualitas dari mulai swasta sampai dengan negeri.

Terasa kurang afdol jika membicarakan Jogjakarta tanpa kuliner nya eitss... bukan Gudeg ataupun Sate Klathak yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini, namun kue tradisional yang mulai jarang ditemui. Ya, kue itu adalah Kipo, makanan khas dari sudut selatan kota Jogjakarta.

Dewasa ini perkembangan sektor pariwisata yang terus digaungkan pemerintah DIY membuat industri rumahan makanan seperti Kipo ini tetap dan masih dapat bersaing dan tentunya mampu membangun kegiatan ekonomi kreatif. Cemilan mungil ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang sedang berkunjung di wilayah Kotagede, wilayah yang terkenal dengan industri peraknya serta wisata sejarahnya ini ternyata juga menyimpan kekayaan lewat makanan tradisionalnya. Kipo adalah sebuah makanan sederhana yang terbuat dari adonan tepung ketan yang dibentuk pipih dan diberi enten-enten. Enten-enten merupakan parutan kelapa yang dimasak dengan gula jawa yang terlebih dahulu dihaluskan.

Nama Kipo sendiri berasal dari paduan dua kata bahasa Jawa yaitu "iki opo" atau yang bila kita artikan dalam bahasa Indonesia berarti "ini apa". Hal ini mungkin dikarenakan dari bentuk makanan tradisional ini yang membuat penasaran banayak orang dengan tampilan yang sederhana, mungil dan berwarna hijau sehingga timbul rasa penasaran "ini itu makanan apasih?" Sebenarnya kue ini pada awalnya hanya diperjual belikan di sekitar Kotagede saja, tepatnya di area Pasar Legi Kotagede lalu lambat laun cemilan ini pun berkembang dan dijadikan olahan produk tradisional asli Jogjakarta.

Kipo tergolong dalam makanan basah sehingga produk olahan makanan ini tidak bisa awet/tahan lama maksimal mungkin hanya sekitar 1 hari saja. Selain rasanya yang manis, Kipo sendiri merupakan cemilan tradisonal yang harganya murah meriah. Hal ini saya buktikan ketika terakhir kali saya membeli Kipo, jika tidak salah sekitar satu bulan yang lalu untuk satu bungkusnya Kipo dijual dengan harga 2.500 rupiah dengan isi perbungkusnya berjumlah 5-6 butir.

Kipo sendiri biasanya disajikan pada saat hari-hari besar atau acara-acara dimasyarakat paling cocok ditemani teh dan kopi. Jika diruntut dalam segi sejarahnya Kipo ini sudah muncul disekitar abad ke-16, dan dari cerita mulut ke mulut makanan ini merupakan favorit kegemaran Sultan Agung. Seiring perkembangan waktu dengan kemajuan zaman cemilan ini sempat hilang peredarannya di pasar-pasar lokal, barulah pada sekitar tahun 1946 cemilan  kecil ini dipopulerkan kembali oleh Mbah Mangun Irono bersama dengan teman-temannya dengan membuat gerai toko di sekitar Jalan Mondorakan. Usaha tersebut dilanjutkan oleh keturunannya hingga saat ini.

Bahan dan cara membuat Kipo sebenarnya hanya simpel dan sederhana bahan-bahan yang kamu butuhkan terdiri dari 150 gram tepung ketan putih, 65 ml santan kelapa hangat dan 30 ml air sari daun pandan setidaknya kamu butuh 2 keping gula merah untuk kemudian disisir menggunakan pisau beserta 100 gram kelapa yang sudah diparut sebagai bahan isian agar tambah nikmat bisa ditambah dengan 1/2 sendok teh vanilla essen.

Untuk memasak kelapa dibutuhkan sekitar 150 ml air matang dan garam sesuai selera/secukupnya dan jangan lupa daun pisang sebagai alas dan margarine secukupnya untuk dijadikan olesan pada teflon cukup mudah bukan?

Lalu untuk cara memasaknya pertama-tama siapkan bahan untuk nantinya digunakan sebagai isian dengan cara didihkan air terlebih dahulu ditambah dengan perasan dari air sari daun pandan lalu masukkan irisan dari gula jawa tadi sampai larut dengan air setelah itu masukkan kelapa tadi yang sudah diparut dengan vanili lalu masak dengan cara diaduk-aduk sampai air kering, setelah itu angkat dan didiamkan hingga dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun