Mohon tunggu...
Hanfry Matrutty
Hanfry Matrutty Mohon Tunggu... Konsultan - Berandapedia

Sukses bagi saya adalah saat saya bisa menjadi Anak dari orang tua yang bahagia, Suami dari istri yang taat, Ayah dari anak-anak yang berbakti Dan bagian dari perjuangan masyarakat marjinal sampai Tuhan memanggilku pulang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Restorasi Jalan Menuju Republik

27 Maret 2017   00:19 Diperbarui: 27 Maret 2017   00:34 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Hanfry Matrutty dan Nanang Farid Syam, Edit: photofunia.com

Tulisan ini bukan tentang siapa tapi lebih kepada bagaimana , ini juga bukan tentang seorang wanita dalam balutan blue jeans dengan topangan highgirl berwarna merah yang sedang membaca majalah yang hanya terbit dalam imajinasi saya. Lebih tepatnya Ini hanya salinan file-file yang tersimpan di kepala seorang pemuda desa yang selalu berhayal bahwa suatu saat nanti Rakyat bisa memiliki Negara.

Setahun yang lalu dalam agenda KY dan KPK di Maluku, saya dan beberapa kawan yang ikut dalam agenda tersebut dalam sebuah obrolan santai bersama Bung Ardhian Sumadhijo membahas seputar refleksi perjuangan pemuda, namun setelah larut dalam pahitnya kopi, obrolan pun mengarah pada sebuah diskusi menarik dimana pemuda dituntut untuk berwawasan internasional, berpikir nasional dan bertindak lokal dalam mengawal bangsa ini guna menghadapi tekanan diberbagai bidang baik dari luar maupun dari dalam.

Ditengah diskusi kami Bang Nanang Farid Syam ikut bergabung, karena beliau dari KPK saya pribadi berpikiran bahwa beliau akan banyak berbicara tentang korupsi, ternyata hal pertama yang disampaikan adalah kritik terhadap munculnya istilah Indonesia Barat dan Indonesia Timur walau hanya sekedar penggunaan kata dalam berbicara, katanya lebih baik menyebut nama suku seperti Jong Sumatra, Jong Java, Jong Maluku yang sudah terbukti berhasil mempersatukan pemuda saat itu dalam kalimat "Kami Putra Dan Putri Indonesia" dan akhirnya memberi dampak kepada persatuan dan kesatuan bangsa menuju Indonesia Merdeka.

Apa yang disampaikan Uda Nanang saat itu memang sangat sederhana, tapi bagi saya hal ini tidak kalah dengan berbagai kajian filosofis-ideologis yang saya pernah saya ikuti disetiap seminar, diskusi publik maupun berbagai forum kajian lainnya yang dilakukan pemerintah dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan bangsa untuk bangkit dari keterpurukan yang sedang kita alami.

Mungkin terdengar agak ekstrim kalo dalam pandangan saya tentang negara ini, bagi saya Indonesia hanya sebuah tanah air tapi sebagai suatu bangsa kita mengalami pengikisan nilai-nilai yang pernah menjadi alasan utama kita untuk berbangsa dan bernegara, Negara ini bernama Republik Indonesia karena kita berhasil mewujudkan apa yang menjadi keinginan rakyat dimasa penjajahan, keinginan untuk merdeka, keinginan untuk berdaulat, keinginan untuk memperoleh keadilan dan keinginan untuk mencapai kemakmuran melalui proklamasi kemerdekaan.

Bagi saya bila saat ini semua keinginan itu tidak bisa ditentukan oleh rakyat, tidak bisa ditentukan oleh pemerintah kita maka kita harus kembali berjuang bersama untuk mewujudkannya, tapi bila berbagai tatanan yang pernah kita miliki sebagai modal utama dalalm memperjuangkan kemerdekaan kita tempo dulu tidak bisa kita kembalikan lagi seperti semula maka akan sulit untuk kita bisa mencapai Republik, untuk itu kita harus mampu merestorasi semua tatanan kehidupan sebagai suatu bangsa sebelum kita berjuang untuk mencapai kedaulatan bangsa yang sesungguhnya.

KITA BICARA TENTANG BAGAIMANA

BUKAN TENTANG SIAPA YANG BISA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun