Mohon tunggu...
Hanfry Matrutty
Hanfry Matrutty Mohon Tunggu... Konsultan - Berandapedia

Sukses bagi saya adalah saat saya bisa menjadi Anak dari orang tua yang bahagia, Suami dari istri yang taat, Ayah dari anak-anak yang berbakti Dan bagian dari perjuangan masyarakat marjinal sampai Tuhan memanggilku pulang.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masih Ada Cinta Untuk Calon Pemimpin Bangsa Ini

9 Agustus 2018   23:32 Diperbarui: 10 Agustus 2018   12:41 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Beberapa jam terakhir kita semua dilanda rasa ingin tau tentang siapakah yang akan menjadi cawapres dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo, yang pasti siapa pun Cawapresnya Pilpres 2019 adalah pertarungan politik antara Joko Widodo Vs Prabowo Subianto untuk kedua kalinya. 

Bagi saya Pilpres ini tak sekedar perhelatan politik 5 tahunan yang hasilnya adalah menang atau kalah, tapi bagaimana Pilpres 2019 dapat melahirkan Pemimpin Nasional yang akan memimpin bangsa ini 5 tahun kedepan ke arah yang lebih baik lagi.

Setiap orang pasti memiliki pilihan politik, perkara apa yang menjadi latar belakang dari pilihan tersebut tentunya masing-masing orang mempunyai alasan yang berbeda-beda pula. Tapi dari pilihan maupun alasan yang berbeda itu, saya bisa memastikan bahwa ditengah perbedaan itu masih ada kesaamaan diantara kita, yaitu kita ingin agar bangsa ini bisa dipimpin oleh seorang pemimpin yang dapat memenuhi apa yang menjadi harapan kita bersama.

Berangkat dari semangat ingin membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju, tentunya harus disertai dengan kedewasaan dalam berpolitik, salah satu caranya ialah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi tanpa harus menciderai proses dari demokratisasi itu sendiri. 

Walaupun tak bisa dielakkan bahwa dalam sebuah pertarungan politik akan melahirkan suatu konflik, tapi disinilah kesadaran kita selaku warga negara kembali dituntut dan diuji. 

Disini pun dapat kita lihat bahwa bagaimana dengan rasa nasionalisme dan itikad baik kita dalam merawat ukhuwah wathaniah, kita bisa membatasi ruang konflik yang ada, sehingga hanya akan berpusar pada segmen politik dan tatanan elektoral yang sewajarnya, tanpa harus mengusik nilai dan norma kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara.

Sulit untuk dipungkiri bila kita harus bercermin pada Pilpres 2014 dan Pilkada DKI 2017, wajar bila ada kekhawatiran bahwa Pilpres 2019 tidak akan jauh berbeda bahkan bisa saja lebih parah nantinya, dimana masyarakat akan disibukan dengan ujaran kebencian dan berita yang bersifat hoax. 

Menyikapi hal ini semua pilihan sebenarnya ada pada kita selaku masyarakat, Secara faktual Pemerintah tidak akan mampu mengendalikan hal ini, begitupun juga secara kontekstual Media tidak akan optimal dalam membatasi konten beritanya. 

Oleh karenanya kembali disini kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan, agar kedepan bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial maupun dalam menanggapi berbagai pemberitaan yang hadir dimedia.

Sebagai anak bangsa, kita harus optimis bahwa seluruh komponen bangsa ini sangat menghendaki Pilpres 2019 dapat berjalan dalam semangat persatuan dan kesatuan, jangan biarkan permusuhan dan perpecahan hadir sebagai preseden buruk yang kerap mewarnai perhelatan politik bangsa ini. 

Kita tentunya mengharapkan masyarakat dapat menggunakan hak politiknya secara cerdas dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan politik yang sudah banyak mereka terima di era keterbukaan informasi ini. Sehingga dari kancah perebutan kekuasaan ini siapapun yang nantinya akan terpilih dialah Presiden pilihan rakyat dan dialah pemimpin bagi segenap bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun