Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Doggy Si Anjing Penyelamat

23 November 2022   14:49 Diperbarui: 23 November 2022   14:55 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka yang merasa mempunyai banyak stock nyawa di rumah. Entah apa yang ada di pikiran mereka. Kalian pasti tahu apa akibatnya bila menerobos perlintasan kereta api saat kereta akan lewat. 

Bisa jadi kecelakaan. Di tabrak kereta api. Kematian atau cacat seumur hidup dengan bagian tubuh yang hilang.

Kereta api tak bisa berhenti mendadak. Kereta api bukan mobil box tahu bulat goreng dadakan yang kapan waktu di teriaki tiba-tiba bisa berhenti. Kereta api butuh waktu untuk menghentikan laju rodanya. Dan biasanya dari jarak yang jauh.

Seharusnya manusia paham akan hal tersebut. Anjing saja paham dengan keselamatan dirinya kenapa manusia begitu ceroboh seenaknya saja.

******
Dengan kemampuan penciuman hidungnya yang tajam, Doggy bisa mengendus aroma kereta api dari jarak radius 2 kilometer. Telinganya pun demikian begitu peka. Mampu mendengar getaran roda kereta api dari jarak yang jauh sekaligus dapat menentukan dari arah mana kereta akan datang. Utara atau selatan.

Bila kereta api akan melintas di tempat ia berjaga. Doggy akan berlari ke sana kemari, menggonggong dan terus menggonggong memberi peringatan kepada orang-orang yang melintas sampai mereka berhenti di jarak yang aman dari perlintasan rel kereta api.

Pernah suatu hari seorang ibu muda mengendarai motor memboncengi anaknya melintas di perlintasan tempat Doggy berjaga. Sepertinya ibu muda itu terburu-buru entah hendak kemana. Mungkin telat mengantarkan anaknya ke sekolah atau mungkin hendak pergi belanja ke pasar. 

Di jalan menuju perlintasan ia menerobos beberapa kendaraan motor yang berhenti di depannya. Entah ia tak tahu akan peringatan si Doggy atau memang ia tak perduli. Perempuan itu tetap mencari sela keluar dari antrian dan terus menjalankan motornya ke tengah perlintasan. Orang-orang saat itu diam seakan tak perduli. Ibu muda itu semakin cuek dan terus ngeloyor bersama motornya.

Tetapi tiba-tiba di tengah perlintasan ia mendengar suara kencang klakson kereta. Memekakan telinga. Sebab karena terburu-buru ingin cepat-cepat sampai di seberang hingga roda ban depan motornya selip, nyangkut di lubang jalan antara batang rel kereta api.

Ia mulai panik. Setang motornya tak bisa di belokkan ke kanan dan ke kiri. Sementara laju kereta semakin dekat. Suara klaksonnya terus berbunyi seakan-akan memerintahkan ibu-ibu itu untuk segera menyelamatkan diri.

Puong, puong, puong. Si ibu muda tetap berusaha mengangkat ban motornya. Namun usahanya sia-sia. Anak perempuan yang di boncenginya mulai menjerit-jerit. Keringat dingin mengucur di kepala ibu muda itu. Bingung. Menyelamatkan diri atau membiarkan motor cicilannya hancur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun