Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Seperti Nelayan

17 Juni 2022   14:40 Diperbarui: 17 Juni 2022   22:27 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku melihat bulan lesu di atas perahu nelayan raut wajahnya seperti kehilangan sesuatu.

Entah apa, mengapa demikian.

Desir gelombang berebut meraba tepian pantai. Lampu mercusuar menerangi malam.

Begitu khusyuk angin berhembus. Begitu paham apa yang telah di takdirkan.

Perahu nelayan koyak tubuhnya mengapung di tengah lautan mengarungi harapan dan doa-doa yang tertinggal.

Sementara di dasar lautan bintang-bintang terkubur di balik batu karang.

Ikan-ikan berdzikir saat terperangkap jaring. Air matanya asin. Hidupnya sebentar akan berakhir.

Seperti nelayan. Seperti nelayan.

Aku terus melangkah di atas pasir berbuih, bulan tak beranjak tetap lesu menunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun