Bukankah itu maumu demikian, tak suka terikat lebih senang terbang seperti burung malam.
Dan kebetulan kita bertemu dalam satu tatap tahu sama tahu apa yang bisa di harap.
Demikian diriku adalah lelaki jalang, ludahku penuh kutukan dan mantra binal.
Sekali ku bisikkan rayu dan dadamu mengembang.
Sini sayang mari bersulang untuk malam-malam yang tak pernah gentar bermesraan.
Untuk hari-hari yang kacau dan sibuk memendam kerinduan.
Ku simpan aroma tubuhmu dalam secangkir mendung.
Semoga hujan datang dan membawanya melarung.
Kerling matamu yang rapuh dan jiwa yang tak teguh.
Telah pula kau hanyutkan aku ke dalam hatimu yang bisu.
Keringatmu, keringatku telah kering menjadi bunga-bunga yang layu.
Handy Pranowo
28122021