Sebagian dari kita telah menjelma menjadi bayang-bayang.
Menjadi boneka-boneka yang bernafas dalam dunia luar.
Bergerak, merayap, menyusuri waktu tanpa batas tanpa jarak.
Seisi alam semesta menggantung di langit-langit kamar, kita sentuh dengan telapak tangan.
Masa depan tak dapat di hindarkan masa lalu tak mungkin di musnahkan.
Teknologi terus berkembang menziarah ke dalam kuburan-kuburan mimpi.
Bom nuklir tercipta, Hiroshima-Nagasaki.
Kini virtual reality hadir menjadi perbincangan yang asyik di tengah keluarga.
Maka ketika bangun dari tidur kita mencoba meraba masih adakah di dunia nyata ataukah di dunia virtual.
Ataukah semua hancur rata oleh nuklir yang setiap negara agungkan kehebatannya.
Sedangkan sinyal kepada Tuhan seringkali terputus-putus bahkan sering hilang gelombangnya.Â
Doa-doa tak pernah selesai di tutup, telapak tangan kita lebih dulu menekan tombol layar sentuh.Â
Oh, peradaban jaman menuju puncaknya.
Dan manusia telah sama-sama berjuang meniti masa depan.
Mereka tidak akan pernah kehabisan akal sebab telah menjadi kodratNya di ciptakan.
Lalu pertanyaannya, akankah kita bisa terus bergandengan tangan atau saling membunuh diam-diam?
Handy Pranowo
26122021