Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hey Nyamuk

14 Desember 2021   01:17 Diperbarui: 14 Desember 2021   02:04 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Hey Nyamuk/shutterstock/mycteria

Tadi malam aku tidur dengan nyamuk. Ia tak bisa diam selalu minta di peluk.

Ku tepuk-tepuk pantatnya agar ia cepat mengantuk. Tapi sial, ia malah berputar-putar mengejek mataku yang tak bisa menutup.

Hey nyamuk, tak bisakah kau tenang sedikit. Hari sudah malam waktunya tidur jangan terus-terusan begadang.

Tidak bagus buat kesehatan, lihatlah perutmu telah buncit. Apalagi yang mesti di pikirkan, kamu kan sudah kenyang.

Coba lihat aku, sudah lama ingin tidur nyenyak dan melupakan kenyataan. Kepanasan, kedinginan besok pun entah apa bisa makan.

Mengertilah sedikit, hargai diriku yang ceking dan juga sulit. Sudah bagus kamu di beri tempat coba kamu ke rumah sebelah bisa-bisa kamu mati kejepit.

Nyamuk terus berputar-putar, di atas kepala di dekat telinga. Matanya menyala merah nampaknya ia tak bisa di ajak bicara, ini sia-sia.

Padahal lampu kamarku telah redup, pintu telah di kunci hanya jendela yang sedikit terbuka untuk sepotong angin penghapus gerah. Dan aku siap memasuki mimpi yang rawan tak terduga.

Jam dinding ikutan pusing, ku tengok sudah jam tiga pagi. Nyamuk kini memanggil teman-temannya, semakin berisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun