Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengetahuanku tentang HIV/AIDS

2 Desember 2021   16:16 Diperbarui: 2 Desember 2021   16:20 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. Freepik.com

"Kalau kita tergoda untuk berbuat zina, ingatlah akan Tuhan, ingatlah api neraka biar kalian tidak terjerumus ke sana, tahukah adik-adik sekalian apabila kita masuk ke dalam lingkaran zina maka dampak negatif yang kalian dapati di dunia adalah kena penyakit AIDS".

Begitulah kira-kira ceramah pak Ustadz yang sampai saat ini aku ingat. 

Mulai duduk di bangku kuliah ceritanya sudah lain lagi, masuk ke lingkaran "Narkoboy" membuat saya menjadi rentan terkena penyakit AIDS. Dulu SMP atau SMA hanya ganja dan arak kini kuliah kenal namanya Putaw. 

Saya menjauhi namanya jarum suntik sebab saya paham betul bahwa penggunaan jarum suntik secara bergantian dapat menularkan penyakit-penyakit berbahaya salah satunya AIDS. Dan teman-teman saat itu begitu jorok dan menjijikan.

Walhasil kalau tidak overdosis mati ya mereka terjangkit AIDS dan benar juga, ada seorang teman yang di diagnosis kena penyakit AIDS dan dua tahun setelah itu meninggal dengan tubuh yang kurus kering seperti tengkorak. Alhamdulilah saya nggak ikut-ikutan nyuntik, hehehe.

Masuk dunia kerja sudah lain lagi ceritanya, terlebih saya kerja di dunia malam. Dalam hati kenapa sih mesti ketemu yang "beginian" terus apa memang ini karma atau kutukan dari masa lalu. 

Di lingkungan luar tempat kerja saya saat itu di kenal dengan banyaknya para "wanita malam"  yang menjajakan diri. Bahkan di Cafe tempat saya bekerja menjadi tongkrongan para penyuka sesama jenis (perempuan) namun untuk hari tertentu mereka berkumpul. So, lengkap sudah penderitaanku, hehehehe.

Semakin waspada dan menjaga kuat insting hewan saya sebab dunia kerja gemerlap malam bisa saja suatu waktu menjerumuskan. Waktu itu saya pernah berbincang sebentar dengan seorang wanita yang biasa "mangkal" di depan Cafe tempat saya bekerja. Itu lantaran karena dia di kejar razia dan masuk ke dalam dapur.

Saya tahu dan bisa menebak kenapa wanita itu mesti turun ke jalan dan menjajakan diri pasti karena masalah ekonomi (klasik itu mah) namun saya tanya kembali kepadanya apakah tidak takut terjangkit penyakit AIDS lalu dengan santai wanita itu menjawab,

 " ya resiko bang lagian juga kan pakai "selimut karet".

Kondom. Iya itu pakai itu dan hanya itu satu-satunya cara bagi mereka untuk bisa menghindar dari resiko buruk pekerjaan yang mereka geluti. Katanya lagi setiap dua atau tiga bulan mereka di suntik vitamin atau kekebalan imun tubuh untuk menolak segala penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun