Bapak, dalam sujud sembahyangku ada rintihan doa-doa yang aku tujukan khusus kepadamu.
Rintihan doa-doa yang sedemikian tulus hingga air mata menggenang jatuh di antara tak berdayanya jiwaku.
Engkau cahaya dalam pekat mataku, engkau panutan di dalam hidupku.
Lelaki yang tegar dalam perjalanan, lelaki yang kuat dalam pengembaraan.
Bapak, di pundakmu beban meluruh jatuh kau angkut tanpa pernah mengeluh.
Hadir dalam suka duka hidupku, tanganmu memeluk tubuhku.
Jiwamu besar, ikhlas menantang hidup.
Lelaki yang kuat, sederhana, tegas dalam tutur kata.
Bapak, di rumahmu yang sepetak ini, warisan yang kau tinggali.
Kerap ku jumpai semangat dan pengorbananmu masih menyala dan menyelinap ke dalam mimpi-mimpiku.
Tenanglah engkau di sana, anakmu yang angkuh ini hanya bisa berdoa.
Semoga Tuhan memberikan bagimu tempat yang layak di sisiNya.
Handy Pranowo
12112021