Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak

12 November 2021   21:24 Diperbarui: 12 November 2021   21:26 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak, dalam sujud sembahyangku ada rintihan doa-doa yang aku tujukan khusus kepadamu.

Rintihan doa-doa yang sedemikian tulus hingga air mata menggenang jatuh di antara tak berdayanya jiwaku.

Engkau cahaya dalam pekat mataku, engkau panutan di dalam hidupku.

Lelaki yang tegar dalam perjalanan, lelaki yang kuat dalam pengembaraan.

Bapak, di pundakmu beban meluruh jatuh kau angkut tanpa pernah mengeluh.

Hadir dalam suka duka hidupku, tanganmu memeluk tubuhku.

Jiwamu besar, ikhlas menantang hidup.

Lelaki yang kuat, sederhana, tegas dalam tutur kata.

Bapak, di rumahmu yang sepetak ini, warisan yang kau tinggali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun