Bila kalian tidak sempat menanam pohon, sempatkanlah menanam kebaikan bagi bumi. Kalian hidup dan mati di bumi, tidak adakah sedikit saja bagi bumi menerima kebaikan kalian.Â
Seperti jangan membuang sampah di jalanan, jangan membuang sampah di kali atau pun di sungai yang pada akhirnya juga mencemari lautan.
Kurangilah penggunaan plastik dan sterofoam, bijaklah dalam penggunaan air tanah dan juga air olahan, jangan boros terhadap listrik matikan yang tidak terpakai.
Jangan lagi gunakan kendaraan yang dari knalpotnya keluar asap hitam, jaga kualitas udara dengan kurangi naik kendaraan pribadi, jangan bakar sampah, jangan bakar barang-barang bekas tak terpakai.Â
Kalian protes tentang pencemaran limbah, tentang hutan yang gundul dan juga terumbu karang yang hancur namun di sisi lain para pemilik modal membuka lahan dengan membakar hutan, limbah-limbah pabrik terang-terangan di buang ke sungai, coba tengoklah sungai-sungai di kota besar apakah ada ikannya yang layak di makan. Semua tercemar limbah hingga sampai ke laut.
Percuma saja kalian turun ke jalan, protes sana-sini perihal bumi yang semakin sakit sementara kehidupan kalian tidak juga berubah, senang berfoya-foya terhadap makanan dan minuman tidak lagi di ukur sebagai kebutuhan melainkan sebagai gengsi, koleksi hewan-hewan dan tumbuhan langka sedangkan alam raya membutuhkannya sebagai rantai makanan alami.
Hentikan penggunaan aksesoris dan baju dari kulit-kulit hewan.Â
Hentikan penggunaan bom ikan demi mendapatkan hasil dan keuntungan banyak.
Dan lihatlah rumah-rumah kaca dan air conditioner di perkotaan merusak lapisan ozon mempengaruhi iklim dan cuaca bagi bumi yang menyebabkan pemanasan global.
Belum lagi tata kota yang semrawut, laut yang di dangkalkan, tumbuh apartmen dan rumah-rumah modern, menghisap air tanah. Tambang batubara, tambang batu dan pasir di sungai yang tak ada ijinnya, semarak meriah tanpa pernah perduli dampaknya, banjir dan tanah longsor.
