Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Obat Ketiak

20 April 2021   14:24 Diperbarui: 26 Desember 2021   10:08 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padamu aku berjanji untuk pulang lebih awal malam ini.

Tidak akan mampir ke panti pijat, tidak akan mampir ke karaoke apalagi tempat billiard.

Aku tak mau kecewakan dirimu, ini kencan pertamaku denganmu setelah sering kita bertemu di pangkalan,

kamu pedagang kopi keliling yang sekal, aku supir angkot yang rada brutal.

Tunggu aku Yu, tunggu aku di simpang jalan dekat pasar, jam tujuh malam setelah petugas retribusi pulang.

Aku bayangkan wajahmu yang manis itu, aku bayangkan tubuhmu seakan penuh nanti di pelukku, aku bayangkan, ah tidak, pikiranku mengacau kemana-mana dasar supir angkot tak ada pendidikan moralnya.

Tapi apalah perduliku, aku duda, dia janda lagi pula sudah lama tak kunjung bercinta, bosan rasanya injak pedal gas dan pegang tongkat perseneling.

Toh apabila berjodoh ku berjanji nafakahi dua anaknya dan tak akan lagi main perempuan sembarangan di jalan.

Tetapi sebentar Yu aku mampir dulu ke sebuah supermarket, beli obat ketiak biar percaya diri aku mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun