Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Kisah Masa Lalu

12 Maret 2021   23:24 Diperbarui: 12 Maret 2021   23:27 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku belum membaca buku hari ini, aku terlalu sibuk menulis puisi.

Namun mataku telah letih dan buku-buku yang belum selesai ku baca pun menutup diri.

Tart di bulan hujan, pacar seorang seniman dan kumpulan artikel ketika Rendra baca sajak bertumpuk kaku di antara debu-debu kamarku.

Lalu ibu mengetuk pintu di luar ia berkata telur dadarnya sudah matang dan jangan lupa bagi dua dengan adikmu, seharian ini dia tidak makan karena lambungnya kambuh.

Lagu Sting terus mengalun mengisi ruang kamarku dan di dinding foto almarhum ayah tersenyum.

Sungguh malam itu aku tak menyangka akan jadi hari terakhir aku berbagi telur dadar bersama adikku.

Ia tak suka menulis puisi, ia tak suka mengarang cerita tetapi ia suka membaca dan buku bacaannya lebih banyak dari kepunyaanku.

Lebih tebal, lebih mahal dan tidak berdebu.

Ia seorang guru honorer dan aku pengangguran konyol yang selalu menolak gaji di bawah umr sedang ijasahku hanya tamatan SMU.

Adikku pernah kuliah dan aku di kuliahkan karena narkoba, setahun dua bulan karena kedapatan menghisap dan menyimpan ganja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun