Kita hidup dalam belantara kata-kata, kata-kata yang membuat diri kita asing, kata-kata yang melumatkan kejernihan berfikir, kata-kata yang seringkali membuat sumpek dan akhirnya marah, marah dengan kata-kata yang membuat mereka semakin marah dan akhirnya kata-kata menjadi senapan untuk saling menghujat dan menikam.
Kita hidup dalam belantara kefanaan, mengisi kekosongan yang tak pernah usai terpenuhi, selalu dengan ambisi-ambisi, melupakan moral, melupakan nurani. Kita biarkan diri kita terjebak dalam satu situasi yang sebenarnya tak terlalu penting hanya demi gengsi demi reputasi.
Kita hidup pasti mati dan bayangkanlah kita mati, bayangkanlah segalanya usai dan kita tak dapat lagi memeluk orang yang kita cintai. Segalanya habis, segalanya gelap, segalanya tak ada lagi kecuali diri kita yang telanjang tengah di mandikan. Dan dengarlah mereka yang datang hanya sanggup berkata-kata tanpa bisa berdoa.
Sebentar lagi segala kata-kata, segala ambisi, segala yang fana akan lenyap dan berubah menjadi nyata kala kita tak ada lagi di dunia. Sebentar lagi, kepastian itu datang tanpa kata-kata.
22 November 2019
Kebayoran Lama