Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Orang-orang di Seberang Jalan

26 September 2019   22:33 Diperbarui: 26 September 2019   22:53 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang orang di seberang jalan tertelungkup dalam keheningan di musim kemarau yang panjang, lama memendam diam, lama memendam harapan. 

Angin mendesir menghalau segala keinginan, segala mimpi yang berdebu di sepanjang trotoar, kota tujuan menjadi beku dari titik mimpi kabut perjalanan.

Mereka lupa dari mana mereka datang, mereka lupa di mana menyimpan kunci rumahnya yang di dalamnya rindu dan kehangatan, mereka tak tahu jalan pulang. 

Seluruh tubuh mereka di penuhi oleh debu kefakiran, debu kebodohan, untuk bertahan dari kelaparan mereka memakan mimpi-mimpinya yang telah menjadi arang.

Mereka bilang di kota ini segalanya nampak dekat namun nyatanya jauh, di kota ini terlalu banyak penyeberangan dan marka jalan hanyalah hiasan peraturan yang kerap kali di langgar. 

Mereka bilang jalan lurus hanya bisa di lewati oleh orang-orang yang suka menjilat pantat kekuasaan. Dan pada akhirnya orang-orang di seberang jalan menjadi gila, mereka gila di racuni keinginannya.

Oh kota yang penuh sampah, kota yang penuh debu, kemacetan merajalela, hiruk-pikuk suara mereka tenggelam dalam kebisingan air mata.

26 September 2019

Kebayoran Lama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun