Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan

17 September 2019   01:21 Diperbarui: 17 September 2019   01:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku lelah, aku istirahat di sini, di hening waktu yang penuh ramai celotehan mulut-mulut munafik. Aku menggelar sajadah, menutup pintu dan telinga barangkali ada sesuatu yang sejuk mengalir bagi jiwaku yang dingin.

Aku tak sempat menulis sajak, aku tengah serius melinting doa biar nanti ku bakar dan ku hisap lalu ku hembuskan ke wajahNya agar terbangun dari malam yang lelap. 

Aku kepikiran tentang jalan, tentang alamat, tentang rumah baru yang tak lebar, tentang kesendirian di dalam gelap. Tak ada lampu, tak ada penerang, tak ada apa-apa kecuali diriku. Sendirian.

17 September 2019

Kebayoran Lama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun