Aku lelah, aku istirahat di sini, di hening waktu yang penuh ramai celotehan mulut-mulut munafik. Aku menggelar sajadah, menutup pintu dan telinga barangkali ada sesuatu yang sejuk mengalir bagi jiwaku yang dingin.
Aku tak sempat menulis sajak, aku tengah serius melinting doa biar nanti ku bakar dan ku hisap lalu ku hembuskan ke wajahNya agar terbangun dari malam yang lelap.Â
Aku kepikiran tentang jalan, tentang alamat, tentang rumah baru yang tak lebar, tentang kesendirian di dalam gelap. Tak ada lampu, tak ada penerang, tak ada apa-apa kecuali diriku. Sendirian.
17 September 2019
Kebayoran Lama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!