Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adalah Aku

4 Desember 2018   02:00 Diperbarui: 4 Desember 2018   02:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah lautan yang sepi tanpa kapal layar.

Gelombang yang bingung di antara hempasan angin kencang menderu.

Ikan berenang yang kehilangan arah tuju. Senja yang hampa di tengah samudera.

Aku sepi tanpamu, bingung tiada hadirmu, hilang arah tanpa pandumu, hampa tanpa keberadaanmu.

Yaa haayyu yaa qayyum.

Rintihku lahirkan badai. Karamkan penopang asa. Hentikan seribu kedamaian. Diamku selami dasar pilu.

Bilakah anak mimpi sudi lahir mewujud kelopak harum. Mewangi di sekujur musim. Hingga purna segenap janji. Dan tiada ingkar tersaji. Meski sesak serangkaian masa yang terlampaui.

Yaa haayyu yaa qayyum.

Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu.

Rengkuh aku di runtuhnya nyali. Rintih yang kian mendidih adalah alamat yang tak pernah ingin kutuju.

Lila kusenandungkan lara bersama nyanyian pucuk malam yang teramat sepi. Tanpa euforia duka. Tamatkan segenap luka.

Handy Pranowo & Pelangi kata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun