Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kali Hitam, Jaring Hitam

21 Juli 2018   00:13 Diperbarui: 21 Juli 2018   00:44 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kali hitam jaring hitam. Mengalir keruh air peradaban jaman. Luka-luka yang terbuka meneteskan darah, meneteskan nanah. Dan kita membuangnya ke kali, membawa petaka, membawa bencana. Sampah peradaban, sampah kehidupan terus mengalir entah kapan bisa di hentikan.

Oh ku endus pula bau anyir, bau keserakahan menempel di hidung yang pilek dan sulit terurai. Menempel pula baunya di seragam-seragam pemangku jabatan yang penuh dengan kemunafikkan. Janji-janji manis indah di selewengkan.

Kali hitam jaring hitam, membentang membelah hiruk pikuk kota yang kikuk. Kota yang sibuk, kota yang seharusnya menjadi acuan tatanan kota lainnya tetapi kini nampak bingung sebab kebijakan-kebijakan yang di hadirkan oleh tuannya seperti tanpa perencanaan yang matang, serba instant.

Oh, kota yang ramai penuh pendatang, kota yang megah di bangga-banggakan. Jakarta yang hingar bingar, Jakarta yang kehilangan tujuan. Jakarta yang ku sayang. Aku bersedih dan hendak kemana ku adukan kesedihanku yang terpendam.

Kali hitam jaring hitam terbentang tak dapat membendung bau keserakahan, tak dapat memperindah tampilan keadaan dan semua itu tak terbantahkan demi kepuasan nafsu belaka, demi omong kosong dan bualan.

Handy Pranowo

20July18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun