Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menunggu

19 Juli 2018   00:22 Diperbarui: 19 Juli 2018   00:39 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahukah kamu artinya menunggu?

Aku yakin kau tidak tahu bahkan nyatanya kau tak pernah menunggu siapapun.

Kamu hanya ingin berpamitan pada sebuah pertemuan yang telah melibatkan kau masuk dalam kenangan. Aku.

Di sini, saat ini, ketika jalan menuju sebuah dermaga terlihat berkabut dan cahaya lampu lemah menunduk.

Sikapku tidak pernah berubah hanya mulutku saja yang kini tak banyak bicara.

Telah ku semayamkan rembulan ke dadamu serta secawan anggur yang nikmat ku hidangkan, kau reguk di tiap malammu yang bergairah.

Aku hanya pasrah, pasrah pada harapan yang pernah kau berikan yaitu mengarungi berbagai jalan bersamamu, 

jalan di mana kita saling bergandengan tangan hingga menemukan rumah terakhir. 

Ya, rumah terakhir di mana anak-anak kita nanti mengunjunginya dan berdoa di sana. 

Itu mimpimu bukan? atau aku hanya sedang berimajinasi saja dengan seorang lelaki yang puas dengan nafasku.

Semua pintu telah ku buka, tanganku terbuka, jiwaku, hidupku lalu apa yang membuatmu ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun