Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam yang Tak Pernah Larut di Matamu II

20 Februari 2018   00:07 Diperbarui: 20 Februari 2018   00:53 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang ingin ku tanyakan kepadamu perihal malam yang tak pernah larut di matamu. Malam yang membuat air matamu biru kelabu, malam yang membuat mimpimu di rundung pilu.

Sementara ingatanmu terlunta-lunta menjejaki tiap jengkal kenangan yang sulit terlupa di separuh hidupmu bersamanya. Ada peluk yang ingin kau rangkum menjadi sajak di tubuhnya, ada kecup yang ingin kau tabur menjadikan bunga di segenap harinya.

Namun apalah daya, perempuan setia adalah perempuan yang merelakan kekasihnya mengembara. Dan angin di laut telah membawanya mengarungi samudera, di atas kapal kayu menuju tanah pengharapan demi sebuah keluarga.

Duhai ombak yang menderu, duhai angin yang bertiup kabarkanlah baginya akan keselamatan. Semoga kelak ia sampai di tujuan, semoga nanti cepat kembali seusai bertarung hidup demi sebuah rejeki.

Maka ia yang tak sabar menunggu emoga Tuhan memberikan ketabahan yang lebih. Bagi perempuan yang lirih menyepi di setiap malam yang tak larut 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun