Ada yang ingin ku tanyakan kepadamu perihal malam yang tak pernah larut di matamu. Malam yang membuat air matamu biru kelabu, malam yang membuat mimpimu di rundung pilu.
Sementara ingatanmu terlunta-lunta menjejaki tiap jengkal kenangan yang sulit terlupa di separuh hidupmu bersamanya. Ada peluk yang ingin kau rangkum menjadi sajak di tubuhnya, ada kecup yang ingin kau tabur menjadikan bunga di segenap harinya.
Namun apalah daya, perempuan setia adalah perempuan yang merelakan kekasihnya mengembara. Dan angin di laut telah membawanya mengarungi samudera, di atas kapal kayu menuju tanah pengharapan demi sebuah keluarga.
Duhai ombak yang menderu, duhai angin yang bertiup kabarkanlah baginya akan keselamatan. Semoga kelak ia sampai di tujuan, semoga nanti cepat kembali seusai bertarung hidup demi sebuah rejeki.
Maka ia yang tak sabar menunggu emoga Tuhan memberikan ketabahan yang lebih. Bagi perempuan yang lirih menyepi di setiap malam yang tak larutÂ