Pencampuran antara Mitologi, Astronomi, Ufologi, Politik, Agama dan Budaya mengisahkan seorang Jaka Tarub yang tinggal di bumi yang beristrikan wanita cantik bernama dewi Nawang Wulan salah satu dari tujuh bidadari, meski hanya donggeng,, hal ini juga tak bisa dipisahkan dari sejarah kesultanan Mataram banyak berpengaruh di jaman Kesultanan Mataram seolah-olah buyut dari Panembahan Sanapati adalah “hybrid” pencampuran antara manusia dan dewa seperti mitologi yunani hercules yang berbapak dewa Zeus dan beribu Alcmene (manusia) keduanya di hubungkan dengan rasi bintang pleiades.
Pleiades adalah nama mitologi dari Yunani. Di Arab dikenal sebagai Ats Tsurayya, Di Persia dikenal sebagai Sorayya. Di Babilonia dikenal sebagai Mul Mul. Di India sebagai Krittika. Di Indonesia sebagai lintang Wuluh. Di Cina disebut Mao. Di Jepang disebut Subaru.
Sebagai wujud kekaguman atas gugusan yang indah ini, orang-orang dulu membuat mitologi untuk Pleiades bahkan mendewakan. Mitologi yang paling terkenal tentunya dari Yunani. Di sana Pleiades (yang berarti 7 perempuan bersaudara) diceritakan sebagai anak dari Atlas. Karena Atlasnya disuruh ngangkat langit dan karena dikejar-kejar oleh Orion akhirnya anak-anak perempuannya pada ngambek terus mau bunuh diri. Biar sama-sama senang akhirnya anak-anak perempuannya dirubah jadi bintang dan nempel di langit. Orion juga berubah jadi bintang dan sampai sekarang masih terus ngejar-ngejar Pleiades.
Di dalam islam pun pernah di sebutkan di hadist shahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seandainya agama ini berada di gugusan bintang yang bernama Tsuraya, tentu seorang laki-laki dari Persia atau dari generasi Persia, akan pergi ke sana hingga ia mencapainya.
Nyatanya tak perlu lah jauh ke pleides si laki-laki persia ini jika di bagian bumi selatan jawa barat terdapat lokasi yang secara “cocoklogi” mirip dengan Pleiades atau Ats Tsurayya sebutan nabimu itu, toh Jaka Tarub membuktikan lebih lama dari ente.
Jadi apa salahnya menunggu Nawangwulan jilid selanjutnya...
#Galau
