Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Teknik Informatika Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rhoma Irama sebagai Contoh Negarawan Idaman

19 April 2018   17:16 Diperbarui: 20 April 2018   03:56 3639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rhoma irama (Sumber: Media Madura)

Dalam sebuah video, Rhoma pun berbesar hati. Ia mengaku ikhlas lantaran gagal dan ia pun mempersilahkan bila ada simpatisannya memilih untuk mundur di tengah kegagalan partainya tersebut.

"Setelah kita digagalkan di PTUN kemarin, saya akan tetap memimpin Idaman untuk 2034 mendatang. Dan Oleh karena itu bagi teman-teman yang masih bersedia bersama Idaman, Alhamduliah. Dan bagi teman-teman yang ingin berpindah partai, saya persilahkan karena itu hak asasi anda dan hak konstitusional anda yang saya harus hormati," ungkap Rhoma.

Tak lupa, Rhoma pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang selama ini membantu Partai Idaman untuk berkembang.

"Terima kasih kepada teman-teman yang bekerja keras, berkontribusi. Baik dengan tenaga, pikiran, bahkan materi. Insya Alloh semua itu tidak akan jatuh ke sungai, tapi tercatat dalam alam kebaikan anda di akhir kelak," kata Rhoma.

"Oleh karena itu bagi teman-teman yang masih ingin berjuang, untuk menata kembali Idaman. Insya Alloh, next Idaman akan menjadi partai besar di Indonesia," sambungnya.

Rhoma mencontohkan kepada khalayak banyak bahwa dirinya merupakan seorang negarawan. Lantaran tak perlu memaksakan kehendak yang justru nantinya akan menimbulkan kegaduhan di Indonesia, sebuah tauladan yang langka di jaman ini.

Rhoma sendiri bukanlah politikus kemarin sore. Kiprahnya di dunia politik bisa dibilang sudah lama. Saat di usia emas dalam berkarir dangdut. Pentolan Soneta adalah vokal dalam melawan pemerintah Orde Baru. Lewat tembang Judi dan Sumbangan yang mengkritik praktik judi yang legalkan saat itu.

Selain itu, Rhoma juga menciptakan lagu seperti Hak Asasi Manusia yang lagi-lagi mengkritik pemerintah Soeharto yang tak menghargai hak asasi. Hal inilah yang membuat dirinya sempat dicekal oleh TVRI selama 11 tahun!

Bila beberapa waktu lalu studio musim Rhoma ditembak, maka itulah ulangan yang terjadi di masa lalu  di mana dirinya juga sempat mendapatkan ancaman pembunuhan. Bila di era modern ini ia mendirikan partai, maka dahulu sang Raja Dangdut menjadi juru kampanye Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian, karir Rhoma di dunia politik sukses membuat dirinya menembus MPR sebanyak dua periode. Yang pertama mewakili golongan seniman dan artis di tahun 1992 dan Partai Golkar di tahun 1997.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun