Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Etika Membunyikan Klakson Ketika di Jalanan

25 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:46 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by VIVIANE MONCONDUIT from Pixabay 

Salah satu fitur kendaraan yang paling umum adalah klakson. Setiap kendaraan dipastikan memiliki fitur yang satu ini. Mulai dari kendaraan roda dua, empat hingga kapal laut. 

Membunyikan klakson memiliki etika tersendiri, tidak serta merta anda boleh membunyikannya secara liar. Meskipun tidak tercantum dalam buku panduan keamanan, etika membunyikan klakson di jalanan sebenarnya tercantum dalam norma yang tidak tersematkan secara fisik. Apa saja etika tersebut ?

  1. Jangan membunyikan klakson panjang ketika lampu merah berubah menjadi hijau. Apalagi ketika macet, jangan pernah membunyikan klakson panjang dan berulang. Setiap kendaraan membutuhkan waktu untuk mulai berjalan. Mulai dari memasukkan perseneling (gigi), hingga momentum untuk mulai berjalan. Bersabarlah sedikit. Membunyikan klakson tidak akan menambah cepatnya lampu menjadi hijau, malah di india semakin keras membunyikan klakson maka lampu merah akan semakin lama. Artikel dapat dibaca disini.
  2. Jangan membunyikan klakson dibelakang kendaraan umum dengan penumpang yang kosong atau sedikit. Lewati saja perlahan karena pengemudi sedang mencari penumpang untuk memenuhi setoran.
  3. Jangan membunyikan klakson berulang dibelakang kendaraan yang hendak berbelok dan sudah memberikan tanda. Biarkan dulu berbelok, itu tidak akan memakan waktu tempuh anda.
  4. Jangan membunyikan klakson ketika lewat pemukiman padat. Karena kita tidak tahu bisa saja ada orang yang sedang beristirahat atau kaget ketika klakson kendaraan kita bunyikan.
  5. Jangan membunyikan klaksok ketika berada dibelakang pengendara yang berusia tua. Beresiko membuat pengendara kaget dan menyebabkan kecelakaan seperti terjatuh atau yang lebih parahnya lagi adalah serangan jantung karena desibel kendaraan yang tinggi.
  6. Jangan membunyikan klakson pada malam hari karena akan menimbulkan polusi suara dan memecah kesunyian.
  7. Jangan membunyikan klakson ketika anda terhalang oleh penjual yang mendorong gerobaknya. Overtake saja perlahan secara hati-hati.
  8. Jangan membunyikan klakson panjang dan berulang ketika melewati pesepeda yang berjejer rapi. Mereka juga pengguna jalan, jika memang keluar dari jalun beri tanda dengan klakson tipis. Jangan sambil melototi mereka ya.
  9. Jangan membunyikan klakson panjang ketika anda melewati pemakaman. Meskipun ada kepercayaan ketika melewati pemakaman anda harus membunyikan klakson, cukup 1-2 kali klakson tipis saja. Jika anda merasa angker, alihkan fikiran anda pada jalanan.
  10. Jangan membunyikan klakson bagi penyeberang di zebra cross. Mereka sudah menyeberang pada tempatnya, ingat hirarki mengenai pengguna di jalan raya. Mana yang harus didahulukan.
  11. Jangan ikut menekan tombol klakson ketika mengikuti ambulance atau pemadam kebakaran. Lebih baiknya lagi anda jangan mengikuti kendaraan emergency tersebut mengingat anda tidak masuk dalam hitungan sebagai orang yang ikut andil.
  12. Jangan menekan klakson berulang ketika anda meminta dibukakan pintu pagar oleh orang rumah. Gunakan teknologi seperti chat pada ponsel atau anda bisa turun sebentar. Pengendara lain pasti faham akan hal ini.
  13. Jangan membunyikan klakson ketika parkir di basement. Selain suaranya bising, gaung klakson bisa terdengar hingga ke permukaan gedung. Apalagi jika basement rumah sakit, disarankan jangan menggunakannya.
  14. Jangan menggunakan klakson untuk catcalling atau menggoda wanita/pria yang lewat. Perbuatan ini sangat tidak sopan.

Kapan Menggunakan Klakson Yang Tepat ?

Lantas, kapan menggunakan klakson yang tepat pada kendaraan anda ? Berikut waktu yang tepat kapan anda dapat menggunakannya.

  1. Gunakan ketika anda dalam keadaan berbahaya. Gunakan berulang untuk mengundang perhatian pengendara lain. Anda terjebak didalam mobil, di tengah perlintasan rel kereta, atau nyawa anda terancam karena hal lainnya.
  2. Memberi tanda pada pengendara lain akan bahaya didepannya. Anda bisa menggunakannya berulang. Jika anda melihat ada lubang besar didepan anda, anda bisa membunyikan klakson untuk memberi tanda pengendara didepan dan dibelakang anda.
  3. Memberi salam atau terima kasih pada pengguna jalan lain. Biasanya ada pengendara lain yang memberikan 1-2 klakson pada kita karena diberikan jalan. Balaslah dengan klakson yang sama. Itu juga harus kita lakukan jika kita diberikan jalan oleh pengendara lain. Klakson juga bisa menjadi pengganti salam ketika anda meninggalkan suatu lokasi atau ketika anda hendak pulang dari rumah kerabat. Bunyikan pendek dan tidak berulang.
  4. Meminta izin untuk menyalip kendaraan didepan. Anda bisa membunyikan klakson 1-2 kali. Tapi jangan terus-menerus membunyikannya karena akan sangat menganggu. Jika kendaraan anda memberikan jalan, segera ambil. Jika tidak, tunggu momen yang tepat.
  5. Bunyikan klakson ketika anda hendak memberikan bantuan pada pengendara lain. Karena ini bisa menjadi perhatian pada pengendara tersebut.

Sekiranya itu beberapa etika dalam membunyikan klakson ketika dijalanan. Jika anda ingin menambahkan lagi silakan tambahkan pada kolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun