Mohon tunggu...
Handy Apryandi
Handy Apryandi Mohon Tunggu... Teknisi - Karyawan BUMN

Mahasiswa S2 ITB

Selanjutnya

Tutup

Financial

Green Energy Kepulauan Selayar Menuju Kota Marina Dunia

19 Mei 2019   16:38 Diperbarui: 19 Mei 2019   20:15 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.portraitnusantara.com

Taman  Nasional Takabonerate  merupakan detinasi  ikonik  Kepulauan  Selayar yang akan  dibranding sebagai "The New Virgin Atoll in the Heart of 17.000 Tropical Island in  Indonesian Archipelago South East Asia" oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan luas wilayah 10.503,69 km2 dimana 87% nya  merupakan wilayah kelautan, Kepulauan Selayar berada di titik tengah perlintasan  kegiatan  cruise dan  sailing  nasional  dan internasional, serta memiliki  keunikan flora fauna yang tidak bisa ditemui di daerah  lain. Hal ini  membuat  Kepulauan  Selayar sangat cocok untuk pengembangan wisata bahari.

Namun jika ditinjau dari sisi  elektrifikasi,  rasio  nya  masih  cukup  rendah  yakni  67%. Saat  ini  sistem  kelistrikan   di  Kepulauan Selayar  dilayani sepenuhnya oleh PLTD dengan kapasitas total 13 MW. Artinya sistem pembangkitnya masih menggunakan BBM HSD  Solar  dengan  produksi  emisi CO2. Oleh karena supply BBM berasal dari pulau Sulawesi dengan transportasi laut dan darat maka hal ini juga yang menyebabkan BPP di Kepulauan Selayar cukup tinggi,  sekitar Rp 2,300.00  per kWh. Beban  puncak siang hari sebesar 3 MW dan mencapai 5 MW di malam hari. Ketersediaan  energi seharusnya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. Adapun sebaran bebannya terhadap 23.079 pelanggan dengan total KWh jual 31.532 MWh di dominasi oleh beban Rumah Tangga 64.42% dan disusul oleh Bisnis 14.49%, Publik 12.56%, Sosial 4.35%, Industri 4.07% serta Layanan Khusus sebesar 0.11%.

Sumber RUPTL 2019-2028
Sumber RUPTL 2019-2028

Diproyeksikan growth rate beban puncak di Kepulauan Selayar selama sepuluh tahun kedepan mencapai 14,58% atau dua kali lipat dari realisasi tahun 2018. Hal ini disebabkan Kepulauan Selayar akan diarahkan menjadi "Kota Marina Dunia", dimana tentunya akan diikuti dengan perkembangan di bidang ekonomi. Saat ini pertumbuhan ekonominya sudah mencapai 8,19%. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berdasarkan data RUPTL 2019-2028 selain PLTD akan dikembangkan PLTMG 2x10 MW yang direncanakan akan beroperasi tahun ini dan 2021. PLTMG dipilih karena secara konstruksi sangat cepat kurang dari setahun dan sifatnya mobile bisa dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu PLTMG juga dapat dioperasikan dengan menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu gas bumi dan solar Marine Fuel Oil (MFO) yang tentunya lebih murah jika dibandingkan dengan solar High Speed Diesel (HSD).

Sumber: ayokeselayar.com 
Sumber: ayokeselayar.com 

Berdasarkan lokasinya, Kepulauan  Selayar terpisah oleh lautan dari Pulau Sulawesi. Dengan kondisi topografi tersebut memberikan alasan kesulitan untuk menyalurkan energi listrik atau menghubungkan sistem pembangkit besar di Pulau Sulawesi ke Kepulauan Selayar. Oleh karena itu sistem pembangkitan untuk kepulauan Selayar ini adalah sistem pembangkit terpisah atau isolated. Namun dari kesulitan tersebut, sebenarnya bisa menjadi peluang bagi Kepulauan Selayar untuk membentuk sistem pembangkit mandiri yang berasal dari energi terbarukan sesuai dengan potensi setempat dan memenuhi keseimbangan antara suplai dan demand, meningkatkan keandalan sistem setempat dan memenuhi prinsip keekonomian (menurunkan biaya pokok penyediaan sistem). "Green Energy Kepulauan Selayar Menuju Kota Marina Dunia"

Kepulauan Selayar memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar berupa tenaga surya hingga 18,1 MW. Pernyataan tersebut ditunjukkan data dari software meteonorm yang diambil berdasarkan data pengukuran selama 20 tahun, dan diperoleh potensi energi  iradiasi matahari disana adalah 5.13 kWh/m2/hari. Sedangkan potensi energi iradiasi matahari berdasarkan  data NASA adalah 5.99 Wh/m2/hari, dimana data pengukuran diambil selama 22 tahun. Selain itu juga terdapat sumber energi angin sebesar 5 MW, sumber data dari LAPAN, bahwa berdasarkan potensi angin di Pulau Selayar mencapai 7,92m/s pada ketinggian 50m di atas permukaan laut mampu menghasilkan daya 7kW.

Dokpri
Dokpri

Masalah klasik pada pembangkit EBT adalah adanya efek intermittent yang disebabkan sumber energi yang tidak tersedia sepanjang waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, diusulkan pembangunan PLTS Hybrid. PLTS Hybrid merupakan PLTS yang dilengkapi dengan baterai dan memanfaatkan PLTD Eksisting guna mengantisipasi efek intermittent.

Guna mewujudkan komitmen Indonesia untuk menekan Gas Rumah Kaca berdasarkan COP 21, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang tersedia di Indonesia. Berbagai macam software aplikasi dapat digunakan untuk menghitung besarnya total biaya dan kadar emisi CO2 dari suatu sistem ketenagalistrikan. Salah satu software yang dapat digunakan adalah Aplikasi "Energy Plan". Aplikasi ini dikembangkan oleh sebuah Kelompok Penelitian Perencanaan Energi Berkelanjutan di Aalborg University, Denmark. Dengan menggunakan aplikasi ini diperoleh estimasi BPP 2019 di Kepulauan Selayar sebesar Rp 2.300/kWh dengan emisi CO2 mencapai  20,01 kilo Ton. Untuk proyeksi 2028, dibuat tiga skema simulasi yaitu :

  • Skema 1       : RUPTL, yakni PLTD Eksisting dengan penambahan 2x10 MW PLTMG.
  • Skema 2       : Optimalisasi EBT, yakni dengan memangkas setengah kapasitas PLTD dan PLTMG serta mengoptimalkan seluruh energi terbarukan dengan total share EBT 52%    sebesar 33,1 MW.
  • Skema 3       : Optimalisasi EBT dan RUPTL, yakni dengan komposisi PLTMG 65%, PLTD 14%, PLTS 15% dan PLTB 4%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun