Mohon tunggu...
Handri Zakki Pratama
Handri Zakki Pratama Mohon Tunggu... -

Nice person inovative brain!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Sebagai Investasi

14 Agustus 2012   09:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:47 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahwa benar jika pendidikan itu sebagai kebutuhan primer dan sangat mendasar bagi umat manusia, kebutuhan yang tidak bisa diganggu gugat kedudukannya oleh kepentingan apapun. Kebutuhan yang jika tidak tepenuhi, akan mempengaruhi stabilitas kehidupan manusia itu sendiri.

Tidak sedikit pepatah atau kata-kata bijak yang menekankan makna pentingnya pendidikan itu sendiri, sebut saja ada istilah long life education ( pembelajaran sepanjang hayat ) atau pepatah kuno yang sudah lama terkenal yaitu tuntutlah ilmu jika perlu sampai ke negeri Cina, bahkan Al-Qur'an sekalipun menyerukan kepada kita untuk mencari ilmu sampai ke liang lahat. Bukankah mahapentingnya arti luas dari pendidikan itu? Sedemikian hingga memaksa setiap orang untuk memilikinya?.

Berkaitan dengan peradaban manusia, pendidikan mempunyai nilai tersendiri, unik, dan selalu menghasilkan inovasi-inovasi serta terobosan yang terkadang diluar nalar manusia. Ilmu-ilmu yang dihasilkan melalui proses pendidikan teraktualisasi dalam keseharian manusia dan menginduksi peradaban manusia tersebut hingga tidak ada batasannya.

Dalam konteks yang lebih sempit tentang pengertian, fungsi, tujuan, dan arah pendidikan, bahwa pendidikan pada dasarnya adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu, katakanlah lingkungan tertentu tersebut adalah sekolah, tempat yang dianggap lebih sakral untuk menjalankan proses pendidikan formal.

Sementara pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi serta karakteristik pribadinya ke arah positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Secara terprogram, seluruh upaya proses pendidikan sejak tingkatan yang paling rendah sampai pendidikan tingkat tinggi tujuannya menyangkut kepentingan peserta didik, kepentingan masyarakat sekitar dan atau kepentingan tuntutan lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya sekaligus. Maka secara otomatis untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik.

Atas dasar uraian di atas, terutama pada poin spesifik yaitu tujuan pendidikan yang menyangkut kepentingan tuntutan lapangan pekerjaan bagi peserta didik, kita coba membuktikan apakah benar pendidikan itu sebagai investasi masa depan?, artinya pendidikan jika distimulus sejak dini terhadap peserta didik akan berbuah manis kelak dikemudian hari?

Dalam kasus pendidikan formal dan kesetaraan ekonomi, diberikan ilustrasi si A mempunyai bekal pendidikan yang memadai, pendidikan berjenjang, mulai dari Sekolah Dasar hingga Strata 1 (S-1), sementara si B, karena kurang menyadari pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan, dia hanya mampu menyelesaikan proses pendidikan hingga selesai tingkatan SMA saja, padahal dia mampu dan berkecukupan untuk melanjutkan studi hingga S-1 sama halnya seperti si A. Hingga suatu hari mereka dipertemukan dalam kesempatan yang sama pula untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Sudah dapat ditebak tingkatan pendidikan akan mempengaruhi tingkatan posisi dalam dunia kerja dengan catatan hubungan relasi yang biasanya mendukung seseorang mendapatkan kesempatan peluang kerja lebih luas dikesampingkan.

Memang benar pendidikan itu tidak mudah, tidak juga murah, dibutuhkan pengorbanan untuk mencapai hasil yang maksimal di dalam proses pendidikan, tetapi jika kita mencermati ilustrasi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa tingkatan pendidikan itu mempengaruhi kualitas berpikir seseorang, karena disetiap jenjang pendidikan terdapat ilmu yang berbeda, ilmu yang diperoleh si B lebih rendah dibandingkan dengan ilmu yang diperoleh si A, maka secara logika bila mereka disandingkan dalam posisi yang sama, sudah tentu si A mengungguli si B.

Artinya, perlu ditekankan terhadap setiap orang bahwa betapa berartinya pencapaian proses pendidikan tingkat tinggi sebagai sebuah investasi yang nilainya akan terus bertambah sesuai tingkat pencapaian proses pendidikannya, juga peran aktif pemerintah untuk menaikan level WAJAR DIKDAS ( Wajib Belajar Pendidikan Dasar ) pada tingakatan S1 minimal tingkat SMA, agar indeks pembangunan manusia Indonesia tidak tertinggal lebih jauh lagi dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Hingga pada akhirnya, manusia Indonesia memiliki naluri kesadaran diri untuk haus akan ilmu dan berusaha mengejarnya, bila perlu sampai ke negeri cina untuk belajar sepanjang hayat hingga tak berdaya di liang lahat.

( Dikutip dari berbagai sumber )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun