Mohon tunggu...
Handri Zakki Pratama
Handri Zakki Pratama Mohon Tunggu... -

Nice person inovative brain!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teroris Receh!

16 Mei 2018   23:15 Diperbarui: 16 Mei 2018   23:14 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hemat saya mereka memang tidak mencari apa-apa, mereka memang ditakdirkan untuk dijadikan teroris, mereka yang akal sehatnya hilang, mereka yang tak sanggup meneriakan rasa ketidakadilannya dengan terhormat, mereka yang diperalat oleh teori-teori konspirasi.

Mereka kalap, mereka khilaf bahwa masih ada tatatan agama yang bisa menolong mereka dari sempitnya sudut pandang tentang ketidakadilan itu, mereka juga korban.

Info dari Kapolri, Pelaku teror Surabaya adalah satu keluarga! itu artinya keluarga tersebut adalah korban dari cuci otak faham-faham radikal!


Asumsi saya..

Mereka (Semua Pelaku Teror) adalah receh! yaa receh! 

Mereka hanya bertugas sebagai Pemeran Pembantu, untuk membantu Pemeran Utama menyukseskan film yang digarap oleh Sutradara bertangan dingin, dan tentu saja ada peran Produser di sana yang siap membiayai berapapun harganya, asal film tersebut laku dipasaran, agar tujuan mereka menciptakan suasana takut berhasil mereka tanamkan di tengah masyarakat internasional.

Saya ulang yaa..

"Aksi teror bukan kali ini saja, bukan hanya di Indonesia saja. Masih ingat Bom Bali? Ingat Amrozi CS? Ingat Bom Madrid? Bom Paris? atau yang paling nge-hits aksi teror 9/11 di Gedung WTC Amerika yang menggemparka seisi dunia"

Saya unhide aksi-aksi teror yang lebih brutal yang menurut hemat saya menimbulkan rasa ketidakadilan, sehingga menimbulkan konflik kepentingan

"Aksi teror di Palestina yang tak pernah usai, Aksi teror di Suriah yang semakin memburuk, Aksi teror di Afganistan, Genosida di Iraq, kemarin sempat di Mesir, Pakistan, Rohingya, dan masi banyak yang lainya"

Sampai sana paham?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun