Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Catatan Harian Seorang Advokat: Bertemu Klien Asal Ukraina

15 Oktober 2020   18:06 Diperbarui: 16 Oktober 2020   02:24 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dua orang pebisnis (Foto: dalbycpa.com)

Acara rutin olah raga pagi ini terpaksa batal, karena infonya pertemuan dirancang jam 10 pagi ini di salah satu Restoran Mall Of Indonesia (MOI). Sekarang jam sudah menunjukkan jam 8.30, untuk sampai di MOI dibutuhkan waktu 1 jam kalau tidak macet. Alih-alih mulai pemanasan untuk exercise, malah langsung ke kamar mandi.

Di tengah perjalanan menuju Kelapa Gading, lokasi MOI, dapat berita dari partner melalui WhatsApp Messenger bahwa klien menunggu di Restoran Tea Garden. Hari ini sopir tidak masuk, katanya sakit. 

Saya liat akhir-akhir ini kondisi sang sopir memang makin memburuk karena sakit diabetesnya. Sebetulnya saya juga kawatir disopiri, karena menurut info yang saya dengar bahwa penyakit diabetes bisa menghilangkan saraf rasa termasuk saraf di kaki. 

Tak bisa saya bayangkan bila sopir tidak merasakan apa-apa ketika menginjak pedal gas mobil di kakinya, bisa mengakibatkan kecelakaan fatal. Ngerii.

Bertemu di MOI

Sesampainya di MOI karena waktunya sudah mepet saya mencari service parkir valley, kalau harus parkir dulu baru menemui klien akan memakan waktu lagi.

Ada yang mengajarkan suatu tips kepada saya dalam menjalankan bisnis lawfirm, khusus tentang meeting. Idealnya setiap meeting kita sudah berada 15 menit di lokasi. 

Alasannya, usahakan dalam setiap pertemuan pertama tidak minta maaf, usahakan pihak lain yang meminta maaf pada kita. Maksudnya siapapun yang telat dalam janji pertemuan pasti akan meminta maaf. 

Kalau kita yang minta maaf karena telat berarti skor 1 - 0 untuk kekalahan kita. Ibarat main bola kaki mengejar ketertinggalan dari gol susah, sehingga makin berat untuk memenangkan permainan. 

Saya mengerti maksudnya, tapi kadang-kadang kalau di Jakarta hal ini yang paling sukar ditepati, karena Jakarta macet di mana-mana. Malah dalam keadaan darurat dan kalau ada sopir sudah beberapa kali saya lakukan, naik gojek untuk menembus kemacetan. Sopir ditinggalkan bermacet ria menyusul kemudian.

Dengan sedikit bertanya ke Cleaning Service Mall saya dengan mudah menemukan Tea Garden Restaurant di Ground Floor. Walaupun belum kenal sebelumnya, tidak susah menemukan mereka di dalam Restoran Tea Garden yang masih sepi karena baru buka jam 10 ini, ditambah tampang asingnya mudah dikenali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun