Yang menjadi masalah kemudian, ada perasaan privasi yang terlanggar. Apalagi yang gemar teori konspirasi, atau menonton film-film bertema konspirasi, pasti alarm di kepalanya akan langsung menyala.
Kenapa kok keberadaan saya dipantau 24 jam sehari dan 7 hari seminggu? Bagaimana kalau data ini bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab?
Bayangkan misalnya kalau data ini bocor ke kelompok yang suka membobol rumah seseorang untuk mengambil hartanya? Mereka dengan mudah bisa tahu, kapan rumah itu ditinggalkan penghuninya, karena lokasi penghuni semuanya tercatat lewat perangkat ini.
Di situlah kemudian saya terpikir, mungkin ada alternatif kedua, di mana tracing yang berhubungan dengan masalah penyebaran Covid-19 masih bisa dilakukan, tanpa harus mengakses lokasi si pengguna gawai seperti sekarang ini.
Apa itu alternatifnya?
Aktifkan bluetooth yang akan men-scan sesama pengguna PeduliLindungi dalam jarak radius tertentu.
Artinya semisal ketika 3 orang: A, B, dan C pernah berada di jarak yang berdekatan maka akan tercatat di database PeduliLindungi, bahwa pada tanggal dan jam sekian, A, B dan C pernah berada di ruang yang sama.
Di sinilah kemudian fungsi tracing dengan mudah bisa dilakukan.
Ketika suatu saat diketahui si A, terinfeksi Covid-19 dalam dugaan rentang waktu tanggal sekian sampai tanggal sekian, maka langsung akses database si A, siapa saja yang tercatat pernah bersama si A di rentang waktu tersebut.
Jadi jangan catat histori lokasi user-nya, tapi catat dengan siapa saja mereka pernah berdekatan.
Berdekatan tidak selalu berarti bertemu dan melakukan kegiatan yang sama ya... ini untuk menghindari paranoia dari mereka yang ingin menyembunyikan kebersamaan mereka dengan orang-orang khusus.
Bagaimana menurut anda sekalian? Apakah alternatif ini lebih menarik dan lebih berguna?
