Mohon tunggu...
Handika KiranaWibisana
Handika KiranaWibisana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Usaha dan doa. Kunci sukses...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Gratis di Banten Sudah Efektif?

30 November 2020   16:19 Diperbarui: 30 November 2020   16:26 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Gratis di Banten sudah efektif?

*Oleh Handika Kirana Wibisana

Pendidikan gratis menjadi satu hal yang diimpikan sebagian besar masyarakat Indonesia, bagaimana tidak? Di Negara Indonesia sendiri masih banyak warga yang tidak merasakan pendidikan di bangku sekolah karena alasan keterbatasan ekonomi. Padahal berdasarkan dari Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) menjelaskan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. 

Harusnya dengan kita melihat pasal tersebut, seluruh warga Negara Indonesia tidak mempunyai alasan untuk tidak berpendidikan, apalagi dengan alasan keterbatasan ekonomi. Salah satu yang disorot adalah salah satu janji politik dari gubernur Banten Wahidin Halim yang mengatakan akan membuat pendidikan di Banten gratis.

Pada tahun 2017 kemarin, terangkatnya pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Banten menjadi sorotan publik khususnya warga banten itu sendiri, dikarenakan salah satu janji politiknya yaitu  akan menggratiskan pendidikan di Banten. Namun salah satu janjinya tersebut bisa terbilang kurang efektif karena belum sepenuhnya terealisasi. 

Itulah mengapa janji dari Wahidin Halim-Andika Mazrumy tersebut banyak ditagih-tagih oleh masyarakat, contohnya mahasiswa-mahasiswa dari kesatuan pemuda peduli pendidikan banten yang melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Banten pada 2 Mei 2019 yang bertepatan pada Hari Pendidikan Nasional. 

Para mahasiswa meminta kejelasan dari janji Wahidin Halim dan Andika Hazrumy yang akan menggratiskan sekolah-sekolah di Banten. Menurut Abu Bakar selaku koordinator aksi, masih banyaknya kasus penahanan ijazah di beberapa SMP, SMA, di Kabupaten Serang karena tidak ada biaya bagi siswa untuk melunasi biaya sekolah agar ijazahnya bisa diambil.

Menurut Abu Bakar, masalah ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan Nasional, khususnya Banten. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan di provinsi Banten ini masih terjadi diskriminasi ekonomi.

Menurut BPS ( Badan Pusat Statistik ) pada tahun 2015 menyatakan bahwa 11,9 juta warga kota Banten, 5,7% penduduknya tergolong penduduk miskin. Namun jika dihitung dari rumah tangga rentan miskin hingga paling miskin, presentasenya bertambah menjadi 22,7%. 

Jika angka ini diterapkan secara kasar pada  jumlah siswa di SMA/SMK untuk mendapatkan perkiraan jumlah siswa miskin, maka berdasarkan perhitungan dari BPS, siswa miskin di Banten berjumlah 22.343 orang. Namun, berdasarkan PPLS ( Pendataan Program Perlindungan Sosial ) diperkirakan siswa miskin berjumlah 86.805 orang. 

Dan pada bulan maret tahun 2020 ini presentasi penduduk miskin di Banten mencapai 5,75 %. Mungkin inilah yang juga menjadi alasan mengapa pendidikan gratis di Banten sangat diimpikan oleh warga Banten karena presentase penduduk miskinnya masih tergolong tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun