Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Melihat Perbedaan Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia

16 September 2021   13:38 Diperbarui: 16 September 2021   13:43 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinteres.com/Jurnalisme.

Sering kali publik mengira keduanya serupa, namun faktanya yang sama hanyalah sama-sama menggunakan teknologi

Sebelum membedakan keduanya, anda harus mengetahui terlebih dahulu, apa itu jurnalisme?

Jurnalisme merupakan suatu kegiatan dan proses penyajian berita atau informasi kepada publik (Rondonuwu, 2018).

Dewasa ini media penyiaran tidak hanya seputar surat kabar atau media cetak. Tetapi, semakin berkembangnya teknologi, saat ini arahnya menuju media online.

Sering kali publik mengira keduanya serupa, namun faktanya yang sama hanyalah sama-sama menggunakan teknologi dengan kecanggihan yang ada.

Sebelum masuk ke pembahasan, kita harus mengetahui arti sederhana online dan multimedia. Online ranahnya dapat diakses menggunakan internet, multimedia yaitu kesatuan dari beberapa media termasuk internet.

Benar-benar mengandalkan kemajuan yang ada, bukan? Lalu apa saja perbedannya? Langsung saja kita bahas bersama-sama!

Apa itu Jurnalisme Online?

Orang pertama yang menggunakan jurnalisme online yaitu Mark Drugle yang hadir di dunia pada 19 Januari 1998 (Widodo, 2020)

Jurnalisme online tentunya menyajikan beriita menggunakan teknologi internet dengan menyiapkan informasi secara cepat dan bisa diakses publik (Widodo, 2020).

Dalam jurnalisme online, dapat diposisikan antara dua domain; Pertama, rentangan dimana situs berfokus pada editorial content hingga Web konektivitas publik.

Teks yang disaji dan diedit oleh penulis merupakan bagian dari editorial content.

Komunikasi publik tanpa perantara maupun hambatan merupakan bagian dari konsektivitas publik.

Kedua, berfokus pada tingkatan komunikasi partisipatoris yang diajukan oleh portal berita.

Adanya komentar, memposting, dan memfile tanpa adanya intervensi penyaringan dinamakan situs terbuka.

Sedangkan untuk yang tertutup, pengguna/pembaca harus berpartisipasi pada situs tersebut.

Dalam Widodo (2020), terdapat empat penjelasan mengenai jenis-jenis jurnalisme online, yakni:

  1. Mainstream News Sites, situs yang menawarkan pilihan editor content yang disediakan oleh versi Linked maupun Web.
  2. Indes & Category Sites, tidak menawarkan banyak editorial content, tetapi menyediakan ruang untuk komunikasi, tips dan link kepada publik.
  3. Meta & Commnet Sites, situs ini menggunakan editorial content untuk mendiskusikan content lainnya yang disajikan melalui internet. Situs ini juga memuat media berita dan isu-isu media secara umum.
  4. Share & Discussion Sites, situs yang mengeksploitasi tuntutan publik kepada konektivitas, dengan memberikan ruang untuk diskusi content tanpa batas. Seperti berkomentar, cerita, dst

Jika, melihat artikel saya disini, anda akan menemukan hubungan jurnalisme online dan new media.

Sedikit mengulik kembal, hadirnya new media maka segala informasi dapat dimudahkan prosesnya dan tanpa batas.

Katakteristik new media yaitu digital, interactive, hypertextual, virtual, network, dan simulation.

Keenam karakteristik ini tentu saja memiliki keterkaitan dengan jurnalisme online, contohnya portal berita ini merupakan bagian bagian dari adanya new media.

Seperti Apa Contoh Jurnalisme Online?

Penjelasan informasi yang panjang tidaklah lengkap apabila tidak disertai contoh.

Salah satu contohnya seperti portal berita CNN Indonesia. Lantas mengapa CNN dikategorikan sebagai jurnalisme online?

Sumber: Screen shoot laman CNN.
Sumber: Screen shoot laman CNN.

Contoh diatas membuktikan bahwa CNN merupakan jurnalisme online dengan menyediakan wadah untuk publik dengan memberikan tanggapan.

Tanggapan yang disediakan oleh CNN yaitu kolom komentar dan pilihan emoticon sebagai tanda reaksi atau komunikasi terhadap berita.

Tidak hanya seputar tanggapan saja, sebelah kanan terdapat artikel lainnya yang dapat diakses publik secara cepat, singkatannya hyperlink.

Jika, tidak sempat membahas sedikit bahwa jurnalisme online merupakan bagian dari new media, maka mari kita buktikan.

1. Digital

Tentunya CNN sudah menggunakan digitalisasi yang ada. Terbukti pada contoh gambar 1, portal berita berbasis web merupakan bagian dari digital.

2. Interactive

Gambar 2 menunjukan bahwa CNN menyediakan kolom komentar dan emot bagi pembaca sebagai tanda reaksi maupun interaktif.

3. Hypertextual

Sisi kanan gambar 2, menunjukan artikel lainnya yang dapat dikunjungi oleh pembaca, dengan mengklik tulisan artiket tersebut, maka pembaca akan dipindahkan pada tautan baru.

4. Virtual

Gambar 1, CNN menampilan video berita Negara tetangga Indonesia. Maka dari itu, kita yang berada jauh dari mereka dapat melihat kondisi disana.

5. Network

Portal berita CNN dapat diakases dengan menggunakan bantuan internet atau jaringan.

Apa itu Jurnalisme Multimedia?

Dalam Widodo (2020) terdapat pernyataan dari Deuze, jurnalisme multimedia dibagi jadi dua yakni presentasi paket berita melalui web menggunakan format media.

Kedua, presentasi paket berita menggunakan berbagai media yang menunjang.

Jika, jurnalisme online memiliki jenisnya yang spesifik, maka jurnalisme multimedia memiliki contoh nyata dalam Widodo (2020) yang dapat dibedakan, yaitu:

  1. Orang yang berdiri depan kamera untuk media TV dan menyampaikan berita merupakan jurnalis cetak
  2. Jurnalis foto, bertugas untuk membuat galeri website media berita
  3. Berita pendek disusun dan dibuat oleh para reporter
  4. Gabungan dalam jenis media untuk mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan berita dengan menggunakan berbagai format yang tersedia
  5. Media cetak, siara dan online merupakan redaksi multimedia

Dalam jurnalisme multimedia, terdapat konvergensi media yang cukup penting

Hadirnya konvergensi telah memunculkan permasalahan etika dan estetika karena tingkat plagisi semakin meningkat.

Dengan melihat informasi dari berita lain, kemudian diangkat, disaring, dan saji kembali membuat masalah baru muncul.

Tak heran, jika kita menemukan beberapa berita yang pembahasannya hampir sama.

Seperti Apa Contoh Jurnalisme Multimedia?

Sumber: Screen shot laman CNN.
Sumber: Screen shot laman CNN.

Perbedannya yaitu tampilannya cukup berbeda karena memuat foto, video, infografis, dan indeks yang dapat dibaca oleh pembaca.

Selain, memuat empat informasi, CNN memberikan wadah streaming kepada pembaca untuk menerima informasi secara lengkap yang dapat disimak kapan dan dimana saja.

Sumber: Screen shot laman profil dan feeds Instagram detik.com.
Sumber: Screen shot laman profil dan feeds Instagram detik.com.

Untuk memperkaya informasi megenai jurnalisme multimedia, saya tampilkan contoh dari detik.com

Panyajian beritanya melalui media sosial yaitu Instagram memuat foto, video, infografis, dan caption.

Dengan penyajian dari detik.com dapat dikatakn bahwa hal ini termasuk bagian dari jurnalisme multimedia.

Kedua jurnalisme tersebut cukup berbeda bukan? Baik, coba diulang kembali, apa perbedaan jurnalisme online dan multimedia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun