Mohon tunggu...
Hana Moniharapon
Hana Moniharapon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda dan saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Individualisme Menjadi Produktif

12 Oktober 2020   00:14 Diperbarui: 12 Oktober 2020   15:12 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jepang merupakan salah satu Negara yang pada dasarnya memiliki penduduk terbanyak didunia. Jepang dikategorikan oleh pemerintahan di seluruh Negara bahwa Jepang merupakan Negara maju, dilihat dari segi ekonomi, teknologi, sosial dan budaya. Jepang tidak pernah kalah bersaing dengan Negara lain. Produktifnya masyarakat Jepang dapat membuat Negara ini menjadi Negara yang patut untuk dicontohi.

Namun, dibalik produktifnya seluruh masyarakat Jepang terdapat cara hidup yang selalu disoroti oleh Negara lain, yaitu sifat Individu. Hal ini memiliki dampak positif yaitu dapat memandirikan kehidupan masyarakat, namun disisi lain hal ini dapat menyebabkan kurangnya interaksi dan sosialisasi antar masyarakat. Terbukti dengan adanya fenomena Meunshakai dan Tanshinsetai yang dimana kedua istilah ini memiliki arti bahwa masyarakat Jepang lebih memilih untuk hidup sendiri (primary individual) dan hubungan relasinnya terputus dnegan masyarakat lainnya (Prabowo & Tjandra, 2014). Tinggal atau menetap sendiri bukan berarti mereka tidak produktif tetapi hal ini membangkitkan semangat mereka untuk lebih produktif karena masyarakat Jepang menganggap bahwa hidup sendiri dapat lebih fokus dan dapat mencapai target maupun tujuan tiap individu.

Masyarakat Jepang juga lebih mencintai kerja sendiri ketimbang teamwork karena mereka lebih mementingkan tujuan utama tiap individu dan demi mencapai tujuan dari perusahaan. Namun, budaya kerja Jepang dinilai dapat menyebabkan stress akhirnya dapat mengakibatkan bunuh diri.

Dari budaya yang telah dijawabarkan diatas, dapat dipandang melalui kacamata pola budaya yang diklasifikasi oleh Hofstede dan orientasi nilai Kluckhohn dan Strootbect, terkait dengan budaya masyarakat Jepang dilihat dari segi sosial dan ekonomi (kerja). Salah satu pola budaya yang diklasifikasi oleh Hofstede dan sesuai dengan budaya Jepang yaitu Individualisme.

Dalam buku Samovar, Porter, & McDaniel (2010, h. 237-238) mengenai Individualisme, budaya individualistik terdapat hak dan kewajiban pribadi, privasi, pendapat pribadi dan kebebasan dalam berpendapat. Hal ini sangat mirip dengan budaya Jepang yang dimana kehidupan tiap individu lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Dan disisi lain masyarakat Jepang mengutamakan nama perusahaan yang dimana mereka berkerja.

Selain itu, kehidupan masyarakat Jepang juga saling menghargai dan tidak memaksakan orang lain untuk mengikuti kemauan individu lainnya dan tidak memaksakan individu untuk join dalam teamwork. Hal ini sama seperti salah satu klasifikasi orientasi nilai Kluckhohn dan Strootbeck, yaitu orientasi aktivitas khususnya orientasi doing. Dalam orientasi doing (Samovar, Porterm & McDaniel, 2010, h. 255)  menjelaskan bahwa aktivitas manusia diukur dari prestasi. Masyarakat Jepang lebih mengutamakan prestasi, aktivitas dan tidakan namun dalam buku ini tidak menuliskan diutamakan dalam kelompok atau individu. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa masyarakat Jepang lebih menyukai tinggal sendiri namun kesendirian mereka diisi dengan berbagai kegiatan yang akan meningkatkan produktivitas diri mereka.

Daftar Pustaka:

Prabowo, M. R., & Tjanda, S. N. (2014). Fenomena Meunshakai Sebagai Akibat Pola Hidup Individualisme Serta Dampaknya Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi di Jepang. < file:///C:/Users/user/Downloads/Fenomena_Muenshakai_Sebagai_Akibat_Pola_Hidup_Indi.pdf >

Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (edisi ke-7). Jakarta: Salemba Humanika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun