Mohon tunggu...
hanan
hanan Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pandai Besi Pasar Gawok Masih Eksis Hingga Kini

23 Juni 2021   17:11 Diperbarui: 23 Juni 2021   17:21 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman modern saat ini masih ditemui berbagai pekerjaan atau keahlian yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara tradisional. Keahlian tradisional ini sengaja dipertahankan dengan alasan turun temurun dari keluarga ataupun bertujuan untuk menjadikan warisan dan menjaga kualitas hasil jadi agar tetap terjaga dengan baik.

Pengrajin Pandai Besi yang berada di Pasar Gawok, Kabupaten Sukoharjo merupakan satu contoh yang masih melakukan aktivitas atau keahlian dengan cara-cara yang tradisonal. Pandai Besi di Pasar Gawok masih cukup banyak tenaga ahlinya dan dikenal oleh masyarakat sekitar. Tidak heran kenapa bisa dikenali, karena hasil barang yang dibuat memiliki kualitas yang baik. Barang yang terbuat dari besi yang dibuat seperti cangkul, pisau, golok, kapak atau orang jawa sering menyebut celurit. Semua barang dibuat dengan alat tradisonal seperti dari arang yang ditaruh di sela-sela batu bata dan menghasilkan api. Proses yang dilakukan seperti membakar besi atau logam kemudian dipukul memakai palu, dan biasanya yang memukul melibatkan dua orang orang secara bergantian, dilakukan berulang kali sampai peralatan tersebut jadi dengan sempurna

Bapak Biko merupakan salah satu pandai besi di pasar gawok yang berasal dari daerah Koripan, Klaten.

"Sudah sejak tahun 1985 saya menjadi pandai besi. Bersama ayah dahulu sejak masih berumur empat belas tahun, karena hal ini merupakan hal turun menurun dari keluarga," Jelas Pak Biko saat ditemui di Pasar Gawok, kemarin Minggu (13/6/2021).

Pak biko terjun sebagai pandai besi belajar dari ilmu yang diberikan ayahnya ,saat sudah dewasa dan siap menjadi pemandai besi ia menggantikan ayahnya di Pasar Gawok.

Dalam satu hari ,Ia dapat membuat lebih dari 20 biji alat,untuk ukurannya berbeda- beda ,ada yang besar, sedang dan kecil. prosesnya itu dari awal pemotongan besi,pembakaran,hingga pembuatan gagangnya .

"Satu barang bisa diselesaikan dalam satu jam," begitulah informasi yang didapatkan dari Pak Biko yang sudah ahli dalam kerajinan pandai besi ini. Untuk harga barangnya sekitar dari 90.000-200.000 rupiah.tidak hanya membuat Ia juga mengasah alat- alat yang sudah tumpul dan memperbaiki gagangnya

Pandai Besi di Pasar Gawok hanya buka 3 hari dalam seminggu. Yaitu setiap hari Minggu, Pon, dan Legi. Oleh karena itu bagi masyarakat yang ingin datang untuk membeli bisa datang di antara ketiga hari tersebut mulai dari jam tujuh pagi sampai jam satu siang hari.

Ketika pasar gawok tutup ia melayani dirumah nya yaitu di Koripan ,pengerajin lainnya juga sama . dari ketiga hari paling ramai saat pasaran Pon dan hari minggu.

Saat pendemi covid-19 ini Pak biko mengalami penurunan penghasilan yang cukup lumayan banyak. 

"Saya mengalami penurunan penghasilan yang cukup banyak akibat covid-19 ini, tidak seperti biasanya," jelas Pak Biko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun