Mohon tunggu...
Hanan Faqih Imaduddin
Hanan Faqih Imaduddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Aktif Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Raja Selain Kaisar di Jepang

14 Oktober 2022   13:43 Diperbarui: 14 Oktober 2022   13:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jepang selain memiliki kekaisaran, di Jepang juga memikiki Raja. Raja tersebut adalah penyandang disabilitas dan kamu prioritas di Jepang. Sebanyak 5,9% dari populasinya merupakan penyadang disabilitas. Jumlah ini selalu bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. satu dari setiap 20 penduduk di Jepang merupakan penyandang disabilitas, dari 127 juta penduduk, 3,5 juta orang merupakan penyandang disabilitas fisik, 2,5 juta mengidap penyakit mental seperti skizofrenia, alzeimer dan gangguan bipolar, dan 500 ribu mengalami mentally disabled, seperti misalnya Down Syndrome. Peranan Pemerintah Jepang Terhadap Kehidupan Penyandang Disabilitas Penyandang disabilitas di Jepang dapat dikatakan sangat diperhatikan oleh pemeritah Jepang. Oleh karena itu penyandang disabilitas di jepang mempunyai prioritas secara khusus. Beberapa hal penting yang mendapatkan perhatian dari pemerintah Jepang antara lain:

A. Pendidikan

Pemerintah Jepang telah membuat keputusan untuk membentuk sistem pendidikan inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas. Sistem yang memungkinkan anak-anak dengan dan tanpa kecacatan untuk belajar bersama-sama dengan tujuan mengembangkan rasa hormat terhadap perbedaan orang dan secara maksimal mengembangkan kemampuan mental dan fisik anak-anak terlepas dari ada tidaknya kecacatan, dan untuk mewujudkan masyarakat bebas di mana semua orang bisa berpartisipasi dengan efektif.

B. Sarana dan Prasarana

Pemerintah jepang telah menyediakan sarada dan prasarana untuk penyandang disabilitas sehingga memudahkan aktivitas sehari -- hari.

1. Toilet Khusus.

Toilet khusus sering dijumpai di rumah sakit, shopping mall, supermarket dan di servis area atau tempat istirahat di dalam jalan tol. Toilet yang ukurannya lebih luas dari toilet biasa ini biasanya berisi banyak pegangan pada pinggiran tembok, pinggiran wc dan pada tempat cuci tangannya. Keadaan dalam toilet disesuaikan dengan keadaan orang-orang yang berkebutuhan khusus.

2. Parkir Khusus.

Parkir khusus ini sangat mudah ditemukan di mana-mana, sama seperti toilet khusus. Biasanya ada di pusat pertokoan, Rumah sakit, servis area/tempat istirahat, supermarket, taman, dan lain sebagainya. Parkir khusus ini akan ditempatkan di depan atau di pinggir pintu masuk gedung. Parkir khusus ini diperuntukkan untuk kamu manula dan penyandang disabilitas.

3. Paving Tenji.

Fasilitas umum bagi penyandang tunanetra ini bukanlah hanya sebagai pemanis jalan belaka. . Tenji Blocks (Tactile Paving) adalah Huruf Braille, tulisan sentuh ala Jepang (hiragana dan romanji, alfabet yang disadur kedalam bentuk karakter khusus) yang berfungsi untuk memudahkan orang buta untuk menyusuri jalan. di mana lantainya itu terdapat tanda-tanda berupa karakter khusus, dot characters. Fungsinya tentu saja untuk memudahkan orang buta untuk mengenali jalan yang sedang dilaluinya. Dan pemerintah Jepang begitu peduli akan pengadaan dan perawatan Tenji blocks ini.

4. Kursi Khusus

Tempat duduk yang khusus disediakan di bus kota untuk penyandang cacat dan biasanya akan dibiarkan kosong. Tempat duduk ini memiliki tali yang bisa diikatkan pada tiang dan bisa dilipat untuk memberikan ruang bagi kursi roda. Begitu pula di dalam kereta ada ruang khusus yang disediakan bagi penyandang disabilitas.

5. Lift

Bagi pemakai kursi roda hampir di setiap stasiun yang bertingkat disediakan lift sehingga memudahkan para pengguna kursi roda naik atau turun lantai dan tombol lantai berada pendek di samping lift sehingga terjangkau oleh pemakai kursi roda. Jika ada pemakai kursi roda ingin naik kereta maka akan didampingi petugas yang khusus untuk melayani pemakai kursi roda tersebut.

6. Bel Khusus

Adanya bel khusus yang ditaruh di depan pintu supermarket. Sistem bel yang ditaruh di depan pintu supermerket ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada para penyandang cacat, orang yang memang membutuhkan pertolongan untuk dipandu saat akan berbelanja. Pemberian servis kepada pelanggan yang sangat luar biasa. Salah satu cara agar menarik pelanggan bukan dengan pemberian harga yang bersaing tetapi memberikan pelayanan

kepada pelanggan yang memerlukan bantuan.

C. Perlindungan Hukum Terhadap Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas di Jepang diatur dalam undang --undang Shougaisha Kihon Hou () yang disahkan pemerintah Jepang tahun 1970. Untuk masing-masing jenis disabilitas, terdapat undang-undang sendiri yang termasuk dalam Fukushi Roppou atau enam undang-undang mengenai kesejahteraan. Fukushi Roppou ini di antaranya yaitu Shintaishougaisha Fukushi Hou ( ) undang-undang untuk kesejahteraan penyandang disabilitas fisik, Chitekishougaisha Fukushi Hou (undang-undang kesejahteraan penyandang disabilitas intelektual, Roujin Fukushi Ho undang-undang untuk kesejahteraan lansia, undang-undah ini juga berlaku untuk lansia dengan disabilitas, Jidou Fukushi Hou ( ) undang-undang kesejahteraan anak, yang juga berlaku untuk anak penyandang disabilitas, Jidou Fukushi Hou () undang-undang kesejahteraan anak, yang juga berlaku untuk anak penyandang disabilitas. dan Undang-undang untuk penyandang disabilitas fisik disebut Shintaishougaisha Fukushi Hou

D. Kesimpulan

Negara Jepang dikenal sebagai negara yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal ini terlihat dari beberapa akses yang telah diperbuat oleh pemerintah Jepang. Para penyandang disabilitas dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan apa yang diterima oleh orang normal, prasarana dan sarana yang menunjang segala aktivitas dan juga para penyandang disabilitas pun dapat bekerja di perusahaan. Dengan akses tersebut diharapkan para penyandang disabilitas dapat hidup mandiri tanpa bergantung kepada orang lain, dapat bermanfaat dan membentuk kepercayaan diri bagi para penyandang disabilitas.

Ditulis oleh Hanan Faqih Imaduddin Departemen Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun