Mohon tunggu...
Hanan Waskitha
Hanan Waskitha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada. Mantan santri di salah satu pesantren di Yogyakarta. Sedang menemukan kembali gairah menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempertanyakan Keberadaan Allah

14 Oktober 2010   09:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Di manakah Allah berada?”.

Sebuah pertanyaan mendasar terkait rasa keingintahuan terhadap eksistensi tuhan yang ghaib. Hingga kemudian muncul beberapa hipotesa jawaban dari pertanyaan di atas, di atas Arsykah? Di dalam hatikah? Atau mungkin di dapur? Atau mungkin Allah ada di mana-mana?

Pendapat terakhir di atas jelas tertolak. Jika memang tuhan ada di mana-mana berarti akal rasional akan berkesimpulan bahwa tuhan itu jamak (plural). Padahal sudah dinyatakan dengan jelas dan tegas dalam al-Qur’an bahwa ALLAH ITU AHAD!

Ketika ada pendapat, tuhan bersemayam di atas Arsy, sudah tepatkah? Jawaban yang satu ini memang mengandung unsure kebenaran, namun tidak tepat untuk menjawab kegundahan hati para pencari tuhan. Memang wajar jika Allah bersemayam di atas singgasana-Nya sendiri (Arsy), namun seakan-akan Allah jauh sekali dengan umat manusia. *_*

Kemudian sesaat saya ingat firman Allah surat al-Baqarah: 186,

dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ya! Kita tidak perlu banyak mempertanyakan letak Allah! Mau dihitung letak geografis maupun astronomisnya dengan rumus apapun walau melintas jarak 1000 tahun cahaya baik sekarang atau lima puluh tahunlagi tidak akan berhasil! Letak koordinat dan sudut deviasi pasti keberadaan Allah hanya sendiri Allah yang mengetahui. Otak manusia tidak akan mampu menguasai ilmu pasti keberadaan Allah.

Allah itu dekat bung! Jika ingin bukti, mintalah sesuatu maka Allah akan mengabulkannya. PASTI. Baik itu langsung maupun tidak langsung.

Walaupun wujud Allah tak terlihat (kecuali di akhirat nanti), tapi rasakanlah teman, dengan hati terbuka dan pikiran jernih. Pertolongan Allah selalu ada bersama niat baik hamba-Nya. Nama Allah akan selalu abadi di lidah orang-orang yang berdzikir. Jalan Allah selalu menemani langkah kaki hamba yang berjalan Allah dengan mengharap ridho-Nya. Keagungan Allah selalu hadir menenangkan hati gundah hamba yang selalu mengingat-Nya. Luasnya rahmat Allah selalu ada di sekitar hamba-Nya yang selalu bersyukur.

Subhanallah. Terkadang kita merasa jauh dari Allah, padahal Dia selalu dekat dengan kita! Ketika manusia tersesat dan merasa tidak ada lagi pertolongan yang sanggup menolongnya, siapakah yang masih peduli mengasihinya? HANYA ALLAH!

Percayalah, prasangka Allah akan selalu sama dengan prasangka hamba-Nya. Maka berhusnudzonlah kepada Allah, maka Dia akan memberikan yang terbaik. Hidup itu indah, dan akhirat itu lebih indah.^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun