Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Trauma Healing" dengan Mendongeng bagi Anak Usia Dini

6 Desember 2022   22:04 Diperbarui: 7 Desember 2022   17:25 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto puing-puing reruntuhan akibat gempa bumi di Cianjur | dokumentasi pribadi

Memang membutuhkan proses untuk bangkit bahkan melupakan kejadian tersebut untuk move on dan memulai hal baru yang lebih positif walaupun sulit, namun kita juga tidak memungkiri jika berada di posisinya. Sejauh ini saya hanya membantu mendampingi dengan memberikan support dan motivasi yang baik dan positif.

Saat bencana terjadi, kaya, miskin, tua, muda semua sama mengungsi dan makan di dapur umum yang sama. Di mana berkesadaran hidup ekologis, sosial, dan spiritual tertantang untuk memberikan pemahaman bahwa alam sedang tidak baik-baik saja kawan, juga memberikan 'power' kepada setiap relawan di sana bahwa hidup harus dilanjutkan dan bangkit dari keadaan.

Dengan memberikan bantuan berupa tenaga dan kemampuan mendongeng alakadarnya, saya mencoba melakukan "trauma healing" bagi anak usia dini dengan mendongeng sebagai wujud kepedulian sesama pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini atau Praktisi PAUD mewakili PD Himpaudi Purwakarta melalui PW Himpaudi Jawa Barat di Kabupaten Cianjur.

Trauma healing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti hipnoterapi, farmakoterapi, terapi psiko dinamik, terapi kelompok, dan lainnya di mana yang saya hadapi adalah anak usia dini maka mengatasi trauma healing dengan mendongeng adalah pilihan saya karena memiliki tujuan agar anak mampu memiliki pikiran atau hal-hal positif.

Foto : 'Trauma Healing' dengan Mendongeng bagi Anak Usia Dini | dokumentasi pribadi
Foto : 'Trauma Healing' dengan Mendongeng bagi Anak Usia Dini | dokumentasi pribadi

'Trauma Healing' dengan Mendongeng bagi Anak Usia Dini

Saya pernah belajar mendongeng tingkat dasar sejak tahun 2005 ketika masuk prodi PGTK dan memiliki kemampuan dasar penggunaan suara lain di pita suara sejak kecil, dan saya abaikan karena terlalu fokus pada pendidikan dan sekolah (membangun sekolah).

Namun saya selalu menggunakan ragam suara ketika melakukan pembelajaran dengan anak-anak usia dini di sekolah khususnya ketika berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, ketika evaluasi dan refleksi maupun 'story telling' pada anak usia dini, dan mereka cukup senang mendengar suara saya yang tiba-tiba berubah. Hehehe Haiii.... baling-baling bambu .... Ups! Jadi suara Doraemon wkwkwk..... 

Ketika bertemu dengan salah satu pendongeng bulan kemarin dan berbincang banyak hal mengenai karakter suara dongeng yaitu Kak Farid, otomatis jiwa 'berpetualang suara' saya mulai bangkit kembali, beliau tetap memotivasi bahwa apa yang saya lupakan akan ada terus karena memang itu sudah bakat alamiah.

Saat pelatihan dulu saya lebih ke pengucapan dongeng melalui 'teman' atau media boneka dengan mulut agak menutup atau sering disebut 'Ventriloquism' atau 'Ventrilokuisme' yang identik dengan 'Suzan' Ria Enes dan tidak saya perdalam kembali, mengingat dulu sepi peminatnya. Entah sekarang ... 

Tujuan dan manfaat "trauma healing" dengan mendongeng bagi anak usia dini adalah sebagai berikut: 

  • Pola pikir anak akan menjadi lebih rileks dan mulai ceria karena hakikatnya sifat anak adalah selalu bahagia
  • Mengajak mereka untuk tetap terus semangat dan tetap bermain dan belajar apapun kondisinya
  • Proses mental anak kembali utuh dan sembuh pasca kejadian memerlukan waktu 1-3 bulan bahkan lebih jika ank tersebut mengalami traumatik mendalam seperti kehilangan orang tuanya, dan lainnya
  • Mendongeng adalah hal yang menarik dan menyenangkan bagi anak usia dini dimana imajinasi dan pola pikir mereka masih simple dan sederhana sekali 
  • Tidak hanya anak-anak, orang tua pun menyimak dongeng tersebut dan merasa terhibur.
  • Kedudukan trauma healing di bawah stress healing, jadi mungkin lebih bisa dipulihkan secara perlahan-lahan melalui parenting orang tua, dan metode lain bagi anak usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun