Mohon tunggu...
Hanadia Yurista
Hanadia Yurista Mohon Tunggu... Freelancer - Tulisan di Waktu Senggang

Penulis Amatir, Periset, dan Pecinta Isu - Isu Kontemporer

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Berkenalan dengan Digital Marketing Ketika Usaha Kecil Berada di Ujung Tombak Pandemi

30 Januari 2021   14:38 Diperbarui: 30 Januari 2021   14:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pemulihan ekonomi nasional adalah tema besar program dari Sosial Project yang dilaksanakan oleh Komunitas Penerima Beasiswa LPDP RI Angkatan 168, Nala Bumintara. Program ini dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Kota Makassar dan Provinsi D.I Yogyakarta.

Sebagai gebrakan awal dari rangkaian program di kedua tempat tersebut, diadakanlah sesi webinar mengenai prospektus digital marketing sebagai upaya menggugah dan menguatkan motivasi peserta untuk mengoptimalkan model pemasaran online, khususnya bagi Usaha Kecil dan Menengah.

Topik ini relevan dengan target social project y ang meliputi komunitas masyarakat pemulung dan pengolah sampah di Kelurahan Rappokalling, Makassar dan masyarakat pembatik di Kampung Batik Giriloyo, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta. Sesi webinar ini sekaligus menjadi pembuka bagi serangkaian program Social Project yang akan dilaksanakan mulai bulan Januari 2021 hingga Maret 2021 secara paralel di Makassar & Yogyakarta.

Keterkaitan sasaran program baik di Makassar maupun Bantul yang keduanya dilatarbelakangi usaha masyarakat yang cukup rentan di saat pandemi ini memunculkan ide untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi di sekitar, seperti digital marketing. Strategi digital marketing tentunya memiliki potensi dan membawa peran penting aktual di era digital ini guna meningkatkan pemasaran usaha yang mungkin terdampak di kala pandemi ini.

Oleh karena itu, komunitas Penerima Beasiswa LPDP RI Angkatan 168 mengadakan webinar dengan tema "Digital Marketing sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi di Kala Pandemi" pada tanggal 30 Januari 2021, 09.00 WIB sampai dengan selesai sebagai awal pembuka dari diadakannya serangkaian program di lapangan.

Sesi webinar ini dihadiri 172 peserta yang memiliki berbagai macam latar belakang dan berasal dari berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk peserta latih yang nantinya akan berpartisipasi dalam rangkaian program social project. Adapun kegiatan webinar diisi dengan penyampaian materi oleh beberapa narasumber dengan poin utama materi yang disampaikan sebagai berikut:

1. Potensi sampah dan peningkatan daya jual sampah untuk menambah penghasilan yang disampaikan oleh perwakilan dari komunitas Octopus Indonesia, Musawwir Muhtar sebagai Chief Operating Officer (COO)-nya. Octopus Indonesia merupakan sebuah komunitas beranggotakan relawan -- relawan yang menggerakkan sistem digital daur ulang sampah dan memberdayakan pemulung.

2. Strategi berjualan batik di kala pandemi yang disampaikan oleh perwakilan pengusaha batik Yogyakarta, Miftahudin Nur Ihsan, S. Pd. sebagai pemilik usaha CV. Smart Batik Indonesia. Smart Batik Indonesia sendiri merupakan produser batik tematik, batik instansi, dan batik sosialisasi yang maknanya tertera pada keunikan corak batik itu sendiri.

3. Pemanfaatan digital marketing untuk meningkatkan pemasaran usaha (sebagai solusi dari hambatan dan tantangan yang sudah dipaparkan oleh narasumber 1 dan 2) dari pakar dan praktisi digital marketing, Amanah Rakhim Syahida, Dosen di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Beliau juga merupakan Chief Executive Officer (CEO) Nirwana Wedding Organizer yang bergerak di bisnis manajemen acara pernikahan.

Sesi paparan materi dari masing - masing narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Patrick Samoel Roeroe. Berlatar belakang sebagai narasumber yang memang berfokus kepada produk sampah yang didaur ulang, Musawwir Muhtar selaku COO dari Octopus Indonesia menyatakan, "Di Octopus kami mencoba untuk meredefinisi value yang ada mengenai sampah dan peran pemulung melalui digital marketing.

'Pemulung zaman now' adalah konsep yang kami tekankan untuk menempatkan pemulung sebagai pelestari. Apabila dulu pemulung mengais sampah di TPA sekarang mereka bisa santai - santai di rumah sambil menunggu order pick up sampah." Memulai proses tersebut memang tidak mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun