Mohon tunggu...
Hana Wahyu
Hana Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"be the moon and inspire others even when you're far from full"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dimsum dari Jamur Tiram? Kok Bisa?

25 September 2021   14:43 Diperbarui: 25 September 2021   15:02 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Banyumeneng, Demak (14/08/2021) -- Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro melangsungkan kegiatan pelatihan pembuatan dimsum berbahan dasar jamur tiram bersama kelompok Berkah Kesumo Desa Banyumeneng tepatnya di rumah Ibu Rina selaku ketua kelompok terkait. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat Desa Banyumeneng berbasis ekonomi kreatif melalui rumah jamur di era new normal mengingat pandemi Covid-19 ini cukup berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat.

Dimsum menjadi pilihan karena cukup familiar di telinga warga Indonesia. Makanan khas negeri China ini merupakan salah satu cemilan sehari-hari masyarakat dari berbagai kalangan umur. Di Indonesia umumnya, makanan ini berbahan dasar dari ayam, namun tidak menutup kemungkinan dapat diubah dengan bahan lain untuk mengembangkan cita rasa dan tetap menjaga nilai gizi yang dikandung.

BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat bidang K & Pengmas, tim PHP2D, beserta CEO Pengmas berhasil menemukan inovasi dalam pengembangan bahan dasar jamur tiram melalui program pemberdayaan Desa Banyumeneng, Demak. Pembuatan dimsum berbahan dasar jamur tiram terinisiasi dengan melihat pertimbangan dari Desa Banyumeneng yang cukup terkenal dengan pembudidayaan jamur tiram yang kaya akan gizi. Melihat potensi yang ada, BEM FKM Undip memutuskan untuk mengadakan program sosialisasi dan uji coba pembuatan dimsum jamur tiram bersama kelompok Berkah Kesumo sebagai kelompok sasaran kerja sama.

Program berhasil terlaksana pada Sabtu, 14 Agustus 2021 dengan antusiasme positif dari kelompok Berkah Kesumo yang beranggotakan para ibu rumah tangga di Desa Banyumeneng. Selama menjalankannya, BEM FKM Undip cukup terbantu dengan adanya kerja sama dengan narasumber dari alumni Universitas Negeri Semarang jurusan Tata Boga bernama Kak Ailan. Acara diadakan pada pukul 09.30-13.00 WIB secara luring dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan dan dihadiri oleh 10 orang ibu dari kelompok Berkah Kesumo. Respon baik dapat dilihat dari keaktifan para ibu saat pembuatan dimsum jamur tiram bersama.

dokpri
dokpri

Program pengolahan jamur tiram sebagai bahan dasar dimsum dilaksanakan secara langsung dengan kelompok Berkah Kesumo setelah berbagai pertimbangan. Dengan keberjalanan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang diterapkan saat itu, program ini sempat tertunda hingga setelah kasus Covid-19 di Desa Banyumeneng telah terkonfirmasi sudah menurun secara drastis, BEM FKM Undip selanjutnya dapat melaksanakan program secara luring di Desa Banyumeneng bersama kelompok Berkah Kesumo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

dokpri
dokpri

Ibu Rina sebagai ketua komunitas Berkah Kesumo menyatakan, bahwa "Kegiatan pembuatan dimsum jamur tiram terasa menyenangkan karena kebetulan sebelumnya belum pernah melakukan pelatihan dimsum di kelompok ini dan ibu-ibu juga masih merasa asing dengan pengolahan dimsum".

Hasil pembuatan dimsum jamur tiram juga mendapatkan respon dari para ibu melalui pesan Ibu Rina yang menyatakan, "Rasanya termasuk enak namun untuk mencicipinya masih kurang karena para ibu hanya merasakannya satu-satu". 

Memasuki sesi akhir pembuatan dimsum jamur tiram, dilakukan uji coba pengemasan dengan menggunakan mesin pengemas yang telah disediakan oleh kelompok Berkah Kesumo. Kemudian setelah dinilai masih memerlukan beberapa evaluasi dan pengembangan produk terutama dalam hal pengemasan untuk lebih menarik pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun